liputan6online.com | CIREBON- Rombongan pembawa petisi agar segera di laksanakan pembelajaran secara tatap muka hari ini berangkat, petisi tersebut hasil dari pemikiran dan kesepakatan bersama dari berbagai elemen masyarakat juga organisasi masyarakat yang baik di kota maupun kabupaten Cirebon, Rabu (28/04/2021 ).
Ketua Lsm LAKRI kota dan kabupaten Cirebon sekaligus seorang advokat dan pemerhati masyarakat kabupaten dan kota Kang Qorib Magelung Sakti, SH. MH. Menyambangi dinas pendidikan kabupaten Cirebon dan juga kota Cirebon untuk menyerahkan petisi tersebut agar di sampaikan kembali kepada dinas pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Asdullah selaku kepala dinas pendidikan kabupaten Cirebon mendukung penuh langkah yang di lakukan oleh teman-teman aktivis, Ormas/Lsm, yang prihatin dengan keadaan dunia pendidikan akhir akhir ini cukup memprihatinkan.
" Seperti kita tau jika selama ini kita menerapkan pendidikan secara online banyak sekali kekurangan nya, seperti contoh halnya pola komunikasi anak kepada sesama sebayanya saja akhir akhir cukup lumayan parah seperti kata kata kasar sudah di anggap biasa oleh mereka di dapat dari media game online di rumah" ujarnya.
" Anak belajar secara online bisa di hitung hanya beberapa jam saja selebihnya di isi game online, belum lagi terkadang orang tua nya yang mengerjakan soal tersebut," pungkasnya.
Sementara itu, ketua aksi kang Qorib Magelungsakti, SH. MH, Juga sependapat dengan Kadisdik kabupaten Cirebon.
"Sekarang yang perlu kita sampaikan kepada bapak presiden dan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk pembelajaran secara tatap muka langsung perlu di segerakan di buka kembali," pinta Qorbi.
Dan yang terpenting adalah, sambung Qorbi, menyelamatkan moral anak bangsa dan dunia pendidikan di Indonesia. Saat ini yang seharusnya sudah dapat di laksanakan pembelajaran tatap muka di seluruh tanah air Indonesia tercinta kita," tegasnya secara penuh semangat. (Sendi)
