Tantangan Meramaikan Wisata Karang Anyer Dimasa Pandemi Covid-19

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| SIMALUNGUN- Seiring dengan meningkatnya kebutuhan wisatawan akan produk wisata desa, yang diikuti oleh pertumbuhan desa wisata yang kian menjamur.


Pemerintah desa Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, melalui Badan Usaha Nagori (BumNag) menawarkan berbagai event destinasi wisata untuk mendongkrak roda perekonomian warga di tengah pandemi Covid-19.

Namun, event meramaikan parawisata "Seribu Kenangan" objek wisata pemandian air sejuk Karang Anyer seperti lomba masak, lomba menangkap ikan gratis, berternak ikan lalu hasilnya dibagikan kepada warga sekitar dan untuk menarik minat wisatawan seperti event lucky-draw sepeda air di tengah pandemi ini. Harus tetap mengacu pada protokol kesehatan, sesuai dengan arahan pemerintah.

"Sebenarnya dengan dibukanya kemarin kawasan wisata itu bisa memulihkan ekonomi, sesuai yang diamanatkan Kepres nomor 82 tahun 2020 tentang percepatan pemulihan ekonomi," kata Safi'i Makruf didampingi ketua (BumNag) Yogi Prayetno dan ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Rifandi Pohan, Sabtu siang (22/5/2021) di Sanggar Kolam Anyer Planet Area objek wisata Pemandian Air Sejuk Karang Anyer.

Safi'i Pangulu selaku Kepala Desa Nagori Karang Anyer, menyampaikan kepada para pengelola wisata desa, harus melakukan fungsi pemasaran yang lebih baik lagi agar lebih terkenal dan banyak dikunjungi, sehingga tujuan mensejahterakan masyarakat lingkungan objek wisata pemandian air sejuk Karang Anyer melalui Badan Usaha Desa (BumNag) yang dipercaya dapat tercapai.

"Dalam hal ini mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pengelola desa wisata, dalam memasarkan desa wisatanya pada era ekonomi berbagi (sharing economy) dan memanfaatkan era digital pada saat ini," sebut Safi'i.

Disamping itu, Yogi Prayetno ketua BumNag Karang Anyer terpilih mengatakan, saat ini di daerahnya terdapat destinasi wisata pemandian air sejuk, di antaranya merupakan lokasi wisata alam dan buatan seperti mata air dari masa kolonial belanda. Sisanya ialah wisata religi, edukasi dan kuliner," katanya.

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kata dia, hanya sekitar 50 persennya saja pengunjung destinasi wisata Karang Anyer yang berkunjung dan operasionalnya pun dibatasi sesuai protokol kesehatan (Prokes).

Menurut keyakinan dia, sektor pariwisata Karang Anyer bisa menjadi salah satu andalan untuk pemulihan dan pendongkrak perekonomian masyarakat Nagori Karang Anyer di masa pandemi Covid-19.

"Dibukanya destinasi wisata, kita (pengelola) bisa menjadi bagian dari solusi untuk pemulihan ekonomi kerakyatan," sebutnya menyakinkan.

Ia menilai program promosi secara virtual yang masih dalam tahap uji coba sebagai konsep program kerjanya diyakininya, solutif di masa pandemi Covid-19.

"Untuk saat ini promosi virtual sangat diharapkan. Pasalnya, promosi offline mati suri sudah mati sejak adanya pandemi," ujar berkeyakinan. (Agus)
Share:
Komentar

Berita Terkini