Sejumlah Karyawan RS Permata Bunda Medan Gelar Aksi Demo Minta Gaji 2 Bulan Belum Dibayar

Editor: Jurnalis author photo


MEDAN
- Sejumlah karyawan menggelar aksi di depan RS Permata Bunda, Medan, Sumatera Utara. Mereka meminta agar pihak RS membayar gajinya yang belum dibayar selama 2 bulan.

Aksi mereka itu dilakukan di depan gedung RS Permata Bunda, Medan, Selasa (23/2/2021). Mereka yang melakukan aksi terdiri dari karyawan medis maupun non medis.

Ada dari mereka memakai APD serta juga beberapa karton bertuliskan 'Bayarkan gaji kami, kami kerja pakai ongkos bos'. Salah satu perawat bernama Doni mengaku sudah dua bulan tidak digaji.

"Jadi tuntutan kami di sini karyawan RS Permata Bunda, yang pertama itu kami meminta hak kami seperti gaji, yang sudah bulan ini aja sudah memasuki dua bulan," kata salah satu perawat, Doni kepada wartawan.

Selain gaji, Doni mengatakan pihaknya juga meminta pihak RS membayar jaminan kesehatannya serta juga jaminan ketenagakerjaan. Doni mengatakan tidak masalah jika pihak RS tidak melanjutkan kerja mereka, tetapi gaji perlu dibayar.

"Udah gitu jaminan kesehatan kami, jadi kami mau berobat mau gimana, anak istri. Udah gitu jaminan ketenagakerjaan kami. kenapa lebih kurang lima bulan ini belum dibayarkan. Maunya harus ada kejelasan, kalau pun memang istilahnya, kalau RS ini tidak bisa lagi tapi tolong lah bayarkan. Jadi biar itu jadi modal kami. Kami butuh itu aja. Kami hanya tuntut hak bukan tuntut yang lain-lain," ujar Doni.

Lebih lanjut, Doni mengaku sudah bicara dengan pihak rumah sakit terkait masalah gaji. Doni mengatakan pihak rumah sakit beralasan belum memiliki dana untuk membayar.

"Ya alasannya ya katanya belum ada. Tapi setidaknya harus terus berusaha, jangan digantung kami gini. Jadi kami merasa digantung lah, nggak bisa ngapa-ngapain. Banyak kawan-kawan yang belum bayar uang sewa, belum susu anak, utang sudah di mana-mana," sebut Doni.

Doni menambahkan sejauh ini aktivitas di RS masih seperti biasanya. Masih ada pasien yang datang ke rumah sakit.

"Ya aktivitas seperti biasa. Kalau di ruangan yang ada pasiennya, tetap kami lakukan pelayanan. Itu sudah tanggung jawab kami, tetap kami lakukan pelayanan. Kalau untuk poli, sepertinya tutup," sebut Doni.

Menurut Doni, ada sekitar 300-an karyawan yang belum dibayar. Dia berharap gaji beserta lainnya segera dibayarkan.

"Semua karyawan, lebih-kurang 300-an. Harapan kita ya pastinya kalau bisa ya dibayarkan lah semuanya. Kami mengharapkan gaji, karena kami bukan pegawai negeri, tapi pegawai swasta," ujar Doni. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini