liputan6online.com | CIREBON- Sebanyak 45 driver yang terdiri dari angkutan pariwisata, AKAP, dan travel mengikuti uji peningkatan kompetensi dan sertifikasi pengemudi pada Rabu (23/6/2021) yang diselenggarakan di Pasar Gaya, Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.
Mereka telah mengikuti pengujian berupa materi tertulis dan dilakukan uji teori tentang pengetahuan pengemudi.
Kemudian para peserta juga satu persatu melaksanakan praktik menggunakan mobil minibus maupun bus pariwisata dengan teknik maju, belok kanan, belok kiri, mundur, manuver dan mengelilingi jalan yang telah disediakan.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Profesi Pengemudi Indonesia (HPPI) bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon dan Lembaga Sertifikasi Profesi Transportasi Global Indonesia (LSP-TGI).
Ketua Harian Pusat HPPI, Eddy Suzendi SH menjelaskan kegiatan uji kompetensi ini dalam rangka upaya peningkatan keprofesian dan layanan prima para pengemudi diwilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya.
"Sebetulnya kegiatan ini adalah bagaimana menciptakan jati diri pengemudi. Kalau pengemudi tanpa adanya uji kompetensi, semua bisa mengatakan pengemudi," kata Eddy.
Menurutnya, pengemudi harus memiliki kompetensi serta kemampuan atau skill untuk keselamatan pengemudi itu sendiri maupun orang lain. Apalagi, lanjut Eddy, seiring dengan perkembangan teknologi dalam kendaraan yang memiliki fitur teknologi yang lebih canggih. Tentunya, pengemudi harus diberikan wawasan secara continue.
"Jadi dia (pengemudi) tidak hanya pandai mengemudi tetapi tanpa adanya edukasi baik attitude ataupun knowladge," ujar Eddy kepada sejumlah awak media.
Eddy menilai pentingnya kepemilikan sertifikasi profesi pengemudi. Dengan memiliki sertifikasi kompetensi pengemudi maka akan mempengaruhi dan memberikan jaminan baik terhadap pemegangnya ataupun pihak lain.
"Pengemudi semua wajib memiliki sertifikasi uji kompetensi. Bagaimana mungkin kita paham bahwa itu pengemudi profesional, kompeten tanpa adanya uji kompetensi," jelas Eddy.
Eddy mengemukakan beberapa keuntungan bagi seorang driver yang telah memiliki sertifikasi uji kompetensi pengemudi. Ia menjelaskan, bagi pencari kerja yang telah mempunyai sertifikat kompetensi tersebut, maka kredibilitas dan kepercayaan dirinya akan meningkat serta memiliki bukti bahwa komptensi yang dimiliki telah diakui.
"Untuk sertifikat itu berlaku internasional karena dibawah Badan Nasional Standar Profesi (BNSP). Nanti kalau bapak-bapak sekalian kalau mau kerja diluar negeri ada persyaratan-persyaratan itu, tinggal nunjukin saja sertifikat itu karena itu sudah standar internasional," ucap Eddy.
Selain itu, Eddy mengatakan, rasa tanggung jawab harus ditanamkan setiap para pengemudi.
"Karena pengemudi membawa nyawa orang lain, bagaimana dia bisa bertanggung jawab terhadap keselamatan dirinya maupun orang lain. Itu harus ditanamkan driver baik roda dua maupun roda empat," pungkasnya.
Kendati demikian, dengan adanya pelatihan uji kompetensi pengemudi, Eddy berharap kedepannya kegiatan tersebut dapat digalakan ditempat yang lain.
"Karena pelatihan uji kompetensi untuk mengantisipasi fatalitas kecelakaan, yang semakin hari semakin bertambah. Contohnya, kejadian di Sumedang korban sampai 24 orang pengemudinya gak paham medan jalan," terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih mengapresiasi kegiatan uji kompetensi yang telah berlangsung pada Senin (23/6/2021).
"Bagaimana para pengemudi mempunyai kompetensi, mempunyai pengetahuan, keterampilan dalam mengemudi," kata Ayu sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih.
Kepada para pengemudi, Ayu berharap usai mengikuti uji kompetensi ini para driver dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengemudikan kendaraannya.
"Supaya tidak ada lagi kecelakaan lalu lintas sehingga zero accident," jelasnya.
Perlu diketahui, kegiatan uji peningkatan kompetensi dan sertifikasi pengemudi dihadiri oleh Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, Ketua Harian HPPI, Eddy Suzendi SH, Ketua Pimpinan Cabang HPPI Cirebon, H Basirun, Kanit Dikyasa Polresta Cirebon, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Cirebon, dan Direktur LSP-TGI beserta team asesor. (Sendi)