Miris..!! CSR Perusahaan Dimasa Pandemi Tidak Ada

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| CIRIBON- Dimasa Pandemi seperti ini, CSR dari perusahaan diwilayah desa Purbawinangun, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Ciribon tidak ada untuk membantu masyarakat sekitar.


Hal tersebut diketahui saat wawancara dengan Kuwu / Kepala desa Purbawinangun kecamatan Plumbon kabupaten Cirebon secara langsung di tempat kerjanya.

Tuti Widi Astuti, selaku kepala desa Purbawinangun, kecamatan Plumbon kabupaten Cirebon, mengatakan, CSR perusahaan sekitar ada tapi sangat minim.

Pelaksanaan CSR sudah tertera dalam perundang-undangan maupun peraturan-peraturan pemerintah.

Perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan ataupun masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti Corporate Social Responsibility (CSR) yang tujuannya untuk mengembangkan lingkungan serta memperbaiki kehidupan masyarakat hingga pada proses pembangunan ekonomi.

Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, CSR memiliki peran penting dalam pembangunan atau membangun kesadaran atau mendorong partisipasi para pelaku usaha untuk menyelenggarakan aktifitas perekonomian tanpa melupakan partisipasi dan kontribusi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena pada hakikatnya, perusahaan memiliki tanggung jawab, tidak hanya kepada pemegang saham tapi juga terhadap masyarakat dan lingkungan.

Masih kata dia, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, program CSR sangat berperan dalam meningkatkan mutu dan mengembangkan ekonomi masyarakat terutama dalam masa sulit di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Di masa pandemi, rasa sosial harus ditingkatkan dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Menurutnya, untuk menghadapi covid, dibutuhkan sikap solidaritas dan kebersamaan serta kepedulian dunia usaha terhadap lingkungan masyarakat dan sekitarnya yang menjadi manifestasi nyata dari wujud solidaritas dan kebersamaan tersebut.

“Implementasi dari nilai nilai luhur bangsa yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong dan saling bahu membahu antara sesama anak bangsa. sikap positif ini seharunya sebagai modal fundamental untuk membangun optimisme kolektif segenap elemen kebangsaan untuk bangkit kembali dari keterpurukan yang terjadi akibat covid-19,” ujar Bamsoet dalam acara Teropong CSR Award 2021” (TCA 2021) yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu, 28 April 2021.

Sebagaimana diketahui, kata dia, per tanggal 27 April 2021 total jumlah kasus covid-19 di Indonesia telah menembus angka 1,6 juta kasus, dengan rasio angka kematian 2,7 persen dan ratio kesembuhan lebih dari 91 persen. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan ratio angka kesembuhan keseluruhan global yang hanya sekitar 58 persen. Meskipun demikian, tingginya angka kesembuhan ini tidak seharusnya membuat kita lalai atau abai dalam upaya menangani serta mengendalikan penularan covid 19.

“Kita bisa belajar dari India yang pada awal 2021 lalu mendapatkan pujian dari dunia internasional atas upaya kebijakan yang di lakukan dalam pengendalian pandemi covid-19 baik pelaksanaan testing, dan isolasi maupun program vaksinasi yang di lakukan secara masif,” ucap Bamsoet.

Bamsoet yang juga sebagai Ketua Juri TCA 2021 ini menegaskan, dengan adanya acara CSR Award, diharap dapat menjadi batu loncatan untuk para perusahaan agar terus memberikan bantuan kepada masyarakat melalui program CSR. Selain meningkatkan bisnisnya, perusahaan juga memberikan dampak bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan di sekitar wilayah perusahaan. Di sisi lain, kegiatan CSR juga menjadi penguat hubungan antara perusahaan, pemerintah, dengan masyarakat berdasarkan prinsip saling menguntungkan (kemitraan). (Sendi)
Share:
Komentar

Berita Terkini