![]() |
Foto: Pelatihan Fardhu Kifayah |
liputan6online.com | SIANTAR- Majelis Taklim Silaturahmi Siantar Timur gelar pelatihan praktik bilal mayit atau memandikan jenazah, Sabtu (2/8/2025).
![]() |
Foto: Seluruh Majelis Yang Ikut Pelatihan Fardhu Kifayah |
Pelatihan yang mengundang instruktur dari Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Pematangsiantar dilaksanakan di mesjid Al-Ikhlas Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar. Ratusan jemaah dari Majelis Taklim Silaturahmi Siantar Timur ikut serta dalam pelatihan ini.
Ketua IPARI kota Pematangsiantar Ustadz H.Armansyah Pasaribu S.Sos.I yang juga merupakan Instruktur mengatakan, pelatihan ini ditujukan untuk menciptakan kemandirian pada masyarakat.
Sehingga bila ada kerabatnya yang meninggal, mereka bisa memandikannya secara mandiri.
"Jadi, untuk keperluan memandikan jenazah balik ke lingkup keluarga. Andai kata terjadi kekosongan bilal mayit, misal saat banjir, ataupun sebagainya."
"Maka bila ada bilal mayit di tengah keluarga, maka sudah standbye ada yang memandikan," ujar Armansyah Pasaribu.
Armansyah menjelaskan, pelatihan bilal mayit jadi sangat penting karena memandikan jenazah memiliki dasar hukum fardu kifayah.
"Bilal mayit ini secara hukum itu fardu kifayah. Disaat ada seseorang yang sudah melakukan itu, maka gugur kewajiban seluruh (orang-orang di daerah tersebut). Sudah terlepas kewajibannya," jelasnya.
Lebih lanjut, Armansyah mengatakan pihaknya akan kembali gelar pelatihan untuk menambah keterampilan umat muslim di wilayah lainnya di Kota Pematangsiantar.
"Kami akan terus melaksanakan kegiatan seperti ini, untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.
"Dasarnya tentang kepentingan-kepentingan umat," ungkap Armansyah.
Selain pelatihan tata cara pengurusan jenazah IPARI juga gelar sejumlah kegiatan positif lainnya.
Perkuat Silaturahmi
Ketua MT Silaturahmi Siantar Timur Hj. Nani Natsir yang diwakili oleh sekretaris Siti Aisyah menyambut baik kegiatan dan penyuluhan yang diberikan oleh para penyuluh agama Islam kementerian agama kota Pematangsiantar.
Kegiatan ini berguna untuk perkuat jalinan tali silaturahmi antara penyuluh dengan jamaah majelis taklim.
"Disamping menguatkan silaturahmi, juga menambah ilmu pengetahuan. Karena yang banyak bergerak di masyarakat itu kan kaum ibu-ibu."
"Artinya menanamkan keilmuan ke ibu-ibu, khususnya tentang bilal mayit ini," kata Siti Aisyah.
Soal pelatihan bilal mayit, Aisyah menyebut kegiatan itu sangat berguna.
Dia mengatakan masih banyak keluarga di Pematangsiantar yang kebingungan mencari bilal bila ada kerabatnya yang meninggal dunia.
"Kalau bisa lebih ditingkatkan untuk menambah wawasan. Bukan hanya (pelatihan) bilal mayit, terutama ibu-ibu perlu yang namanya tahsin, supaya lebih bagus ketika membaca Alquran," harapnya.
Dalam pengamatan pihak media tampak para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut, dalam kegiatan tersebut tampak hadir Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Pematangsiantar antaranya Ustadz Tomi Rani S.Sos.I, Ustadzah Maryam Sarinah SHI, ustadzah Almeria Ispida Nasution SAg.
Pelatihan bukan hanya diikuti oleh kaum ibu saja tapi juga kaum bapak kegiatan pelatihan juga disertai dengan sesi tanya jawab dan berlangsung dengan baik dan lancar. (Budi Kurniawan)