![]() |
Foto: Diduga Lokasi Transaksi Narkoba |
liputan6online.com | SIANTAR- Dijalan Patuan Anggi, Gang Cumi-cumi, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, dua jaringan narkoba diketahui bersaing menjual sabu di kawasan yang sama. Aktivitas transaksi berlangsung hampir tanpa henti, bahkan hingga dini hari. Salah satu jaringan diketahui memiliki putaran harian hingga 20 gram, dengan omzet mencapai Rp30 juta.
Sumber warga yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkap, jaringan pertama dikendalikan Kadir, dengan bos berinisial NS. Kurir yang mengantarkan pesanan sabu kepada pembeli antara lain Ipin dan Horas. Menurut informasi warga, Kadir juga bertugas mengutip uang penghasilan dari Lorong 7 untuk kemudian diserahkan kepada bosnya.
Sistem distribusi berjalan cepat. Para penjaga duduk di lokasi, pembeli datang, dan sabu langsung diberikan. Pola ini membuat transaksi berlangsung lancar meski kerap diawasi masyarakat sekitar.
Jaringan kedua dipimpin oleh pengendali lapangan Hendri dan Adi (Goplak), dengan bos berinisial HS, seorang pria keturunan India asal Sei Rampah. Kurir yang bertugas mengantarkan barang haram tersebut antara lain Fajar, Hendra, dan Ucok Pentul.
Menurut warga, persaingan kedua jaringan ini membuat lingkungan sekitar semakin resah. “Mereka jualan di kampung ini, tempatnya juga berdekatan. Hancur kali kampung ini dibuat orang-orang ini. Kadang buka sampai pagi, bikin resah warga,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga meminta Polres Pematangsiantar, khususnya Sat Narkoba, dan Polda Sumut untuk segera turun tangan. “Kami minta kampung ini dibersihkan dari narkoba,” kata seorang tokoh setempat yang tak mau disebut namanya.
Menanggapi laporan tersebut, Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar, AKP Irwanta Sembiring, SH., MH., menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. “Siap, kami lidik dan tindak tegas,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Masyarakat berharap aparat kepolisian dan Badan Narkotika Nasional segera mengambil langkah tegas agar peredaran sabu di kawasan padat penduduk itu benar-benar dapat diberantas. (KN)