Jeritan Perjuangan Pelajar Kampung Nggalak untuk Belajar Online

Editor: Anonim


liputan6online.com
| NTT- Para siswa/i mulai dari SMP, SMA dan juga beberapa mahasiswa perguruan tinggi Yang berasal dari Kampung Nggalak Desa Nggalak, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur berburu sinyal internet di puncak perbukitan Golo Tewa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dari sekolah kepada mereka. 


Kampung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Manggarai Barat, ini dihuni oleh sekitar 2.500 jiwa. 

Untuk menuju ke sana bisa ditempuh dengan  kendaraan bermotor sekitar 10-15 menit  dari Kampung Nggalak. Di sana mereka tidak menikmati pemandangan. Mata mereka fokus ke layar ponsel Android.

Mereka mengulik kembali materi pelajaran dari sekolah melalui internet dengan mengotak-atik ponsel Android di atas perbukitan itu.

Sesekali handphone yang digenggam oleh jari-jari mungil itu diangkat, digeser, diarahkan untuk mencari posisi sinyal terbaik.

Perjuangan itu harus mereka lalui untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik guna belajar online.

Tak seperti halnya pelajar di perkotaan yang justru lebih diuntungkan dengan kebijakan belajar di rumah secara online, siswa-siswi di pedesaan terpencil di kawasan hutan ini malahan harus dipusingkan dengan persoalan akses internet. 

Belajar online praktis menambah beban psikis bagi mereka lantaran begitu sulitnya berburu sinyal internet.

Harapan

Salah satu siswa  SMPN 2 Reok Richardus T. Sasmijoyo kepada media ini Senin, (20/08/21) berharap pemerintah sudi memfasilitasi jaringan telekomunikasi di desanya menyusul saat pandemi virus corona. 

Tentunya, dampak buruk nihilnya sinyal internet ini tak hanya dirasakan oleh para pelajar, tapi juga seluruh warga Desa Nggalak karna satu-satu tempat yang ada jaringan hanya di Golo Tewa ini. 

"Kami berharap agar pemerintah cepat mendirikan tower di Nggalak supaya kami tidak susah lagi mencari jaringan untuk mengerjakan tugas dari sekolah," Pinta Sasmijoyo.

Sementara Maria Contesa Purnamasari  kami datang ketempat ini setiap hari Senin-Sabtu dari jam 07-00 sampai 12:00 sesuai jadwal yang diberikan oleh bapak dan ibu guru dari sekolah dan kami selalu menghabis waktu di tempat ini tiap hari. 

"Kami kesulitan belajar. Apalagi kami yang SMA yang lebih banyak tugasnya. Tak hanyak bagi para pelajar bagi orang tua yang anaknya kuliah dan kerja di luar kampung Nggalak yang tak bisa pulang dari perantauan, mau video call saja harus kebingungan cari sinyal," cetus Maria Contesa. 

Apalagi, sambung Maria, bagi aparat desa dan Kepala Desa Yang seharusnya selalu mendapatkan informasi terbaru dari Dinas harus memburu jaringan internet ke Golo tewa ini, maka saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan persoalnya jaringan di Kampung Nggalak ini," pintanya.

Kalau ada keperluan emergency, masih kata Maria, terpaksa kita harus malam-malam ke sini(Golo Tewa) untuk bisa mendapatkan informasi mau pun memberikan informasi kepada keluarga yang berada di luar kampung Nggalak," ujarnya.

Untuk kami berharap agar program pendirian BTS 4G cepat terealisasi agar kami tidak susah lagi mencari jaringan," tutupnya.
(L6OC/Eposth Ngaja)
Share:
Komentar

Berita Terkini