Kapolda Jabar: Butuh Kerja Sama Semua Pihak Untuk Penanganan Covid-19

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| CIREBON- Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Ahmad Dofiri meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di MAN 2 Cirebon Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon,  Selasa (24/8/2021).


Dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut hadir, Bupati Cirebon, Drs.H. Imron, M.Ag, Wakil Bupati, Hj. Wahyu Tjiptaningsih bersama unsur Forkopimda Kabupaten Criebon.

Dofiri mengatakan, vaksinasi massal di Pondok Pesantren ini bertujuan untuk ikut membantu program Pemerintah Jawa-Barat untuk menekan penyebaran Covid-19 serta  mendapatkan herd immunity.

Menurutnya, penduduk Jawa Barat merupakan paling banyak di Indonesia dengan 50 juta penduduk.

“Artinya kalau untuk mendapatkan herd immunity di Jabar  kita harus mencapai kurang lebih 37 juta vaksin. Sekarang baru 12 juta orang yang divaksin, jadi masih kurang 25 juta orang lagi. Jadi kami harus mengejar target herd Immunity sampai akhir Desember. Berarti sehari vaksin yang harus disuntikkan kepada masyarakat minimal  400 ribu orang setiap harinya,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan, butuh kerja sama semua pihak untuk penanganan Covid-19, mulai dari pemerintah,  TNI, Polri maupun masyarakat.

“Untuk memutus mata rantai Covid-19 dibutuhkan tiga hal, yang pertama yakni menjaga Prokes, yang kedua harus 3T yakni testing, tracing, treatment dan yang terakhir adalah dengan Vaksinasi,” ujar Dofiri.

Dofiri menjelaskan, pihaknya mengingatkan kepada para santri dan masyarakat yang sudah  divaksin agar tetap menerapkan prokes, bukan berarti kita kalau sudah divaksin akan kebal terhadap paparan Covid-19. Akan tetapi vaksin itu untuk mencegah paparan dari Covid-19.

“Vaksin juga tidak menjamin seseorang untuk tidak tertular dan terpapar. Tetapi dengan divaksin setidaknya imun di dalam tubuh  kita jadi lebih bagus dan terbentuk. kalaupun terpapar paling tidak hanya gejala ringan atau tanpa gejala. Sehingga  pentingnya vaksin harus segera disuntikan,” ungkapnya.

Selain itu, kata Dofiri, Pondok Pesantren menjadi tempat paling penting untuk program vaksinasi massal. Sebab pengaruh Ponpes sendiri di masyarakat sangat membantu untuk ikut mensosialisasikan pentingnya vaksin.

“Tadi antusias warga yang ikut vaksin sangatlah banyak. Ini salah satu bukti bahwa Ponpes menjadi contoh serta mampu meyakinkan masyarakat untuk vaksinasi demi kesehatan bersama dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya.

Namun demikian, dengan gencarnya vaksinasi massal, lanjut Dofiri,  pihaknya memastikan stok vaksin aman untuk masyarakat Jawa Barat.

“Kemarin-kemarin stok vaksin menipis karena memang stoknya tidak banyak tetapi nanti bulan September sampai Desember stok vaksin sangat banyak dari Biofarma target kita 70 juta vaksin bisa disuntikan dalam kurun waktu satu bulan di Jawa Barat,” katanya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon,  KH. Zamzami Amin mengatakan, pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada Polda Jabar yang sudah mengadakan vaksinasi massal untuk santri dan santriwati di lingkungan Ponpes.

“Alhamdullilah semua dibantu dari tenaga kesehatan sampai persiapan. kami mengajukan vaksin 3000 orang  tetapi dari Polda Jabar memberikan 4000 orang. Alhamdulillah dikasih lebih,” katanya.

Ia pun berdoa semoga apa yang dilakukan oleh jajaran Polda Jabar bisa bermanfaat terutama pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

“Mari bersama Ikhtiar lahir batin dan ikhtiar dengan doa. Alhamdullilah semoga vaksinasi massal bisa bermanfaat khususnya Jawa-Barat dan umumnya  Indonesia. Dan Covid-19 ini akan segera selesai, sehingga  Indonesia akan jadi negara makmur dan aman,” katanya. (L6OC/Sendi)
Share:
Komentar

Berita Terkini