liputan6online.com | NTT- Giat pembangunan Manggarai Timur tampaknya semakin masif. Di tengah situasi fiskal yang sangat minim karena refocusing, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur tetap berusaha mengefektifkan anggaran yang ada supaya pembangunan tetap berjalan.
Hari ini kerinduan masyarakat Desa Poco Ri'i Kecamatan Borong untuk menambah panjang akses jalan aspal akhirnya terjawab. Peningkatan jalan Desa Poco Ri'i ditandai dengan penyiraman aspal secara simbolis oleh Bupati Matim, Agas Andreas, pada Rabu (1/9/2021).
Warga tampak antusias menyambut kedatangan Bupati Manggarai Timur dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Ketua DPRD Yeremias Dupa, Anggota DPRD Donatus Jematu dan Kepala dinas PUPR Yos Marto.
Dalam sambutannya kepala desa Poco Ri'i
Paulus Junda mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.
"Kami betul-betul merasakan nikmatnya kue pembangunan selama kepemimpinan Bapa Ande dan Bapa Stef. Sekarang kami sudah bisa 'lagak', pakai sepeda motor, ungkap Paul dihadapan rombongan Bupati, Rabu, (1/9/2021)
Masyarakat tidak lagi jalan kaki ke ibu kota kabupaten tetapi sudah bisa dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Akses jalan sudah lancar dan aman.
Sementara itu Ketua DPRD Heremias Dupa pada kesempatan yang sama menyampaikan rasa syukurnya terhadap capaian-capaian pembangunan.
"kita bersyukur karena pembangunan bisa hadir ditempat ini. Kehadiran pembangunan adanya kerja sama pemerintah, DPRD, dan juga masyarakat, ungkap politis muda dari partai PAN itu.
Bupati Agas Andreas dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan bertahap, apalagi dua tahun kita ditempa pendemi Covid 19, ada tujuh paket proyek yang gagal dikerjakan tahun ini. Tahun ini untuk ruas jalan Simpang Perang-Tilir dengan anggaran Rp 2, 4 miliar, sebenarnya untuk jalur tersebut sudah bisa dituntaskan.
Harapannya pembangunan jalan hanya memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Jalan yang baik akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, namun apa yang bisa dibuat oleh masyarakat setelah jalan baik. Masyarakat mulai memelihara ternak, kambing, babi, dan ayam. Kerena kalau sudah ada hasil, kita tidak lagi jual ke kota tetapi para pedagang mereka datang ke kampung untuk membeli.
Dia juga berharap masyarakat bersama mengawasi setiap pekerjaan yang ada di desa, agar kualitas pembangunan jalan sesuai dengan harapan bersama.
Rafael, warga Riwu pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih, pemerintah yang sudah menjawabi kebutuhan masyarakat, selama ini masyarakat begitu sulit mengangkut hasil pertanian untuk menjual ke Borong.
Yang turut hadir pada kesempatan itu, wakil Bupati Jaghur Stefanus, Ketua DPRD Heremias Dupa, bersama Anggota DPRD, kepala bank NTT Cabang Borong, Camat Borong, penjabat Persiapan Compang Riwu, dan masyarakat.
(L6OC/Eposth Ngaja)