liputan6online.com | BREBES- Pembangunan proyek jembatan dukuh pengilon, Desa Wanatawang, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes diduga mangkrak.
Proyek anggaran dana desa itu diduga adanya indikasi penyimpangan dan di kerjakan asal jadi.
Dimana proyek tersebut dalam realisasi kegiatan dilapangan tanpa adanya papan informasi sebagai bentuk transparansi publik (KIP) sebagai mana yang tercantum dalam UU NO 14 TH 2008 Tentang keterbukaan informasi publik dan juga Perpres NO 54 TH 2010 Tentang pengadaan barang /jasa pemerintah dan prepes no70 th 2012 yang mengatur setiap pekerjaan pembagunan fisik dibiayai oleh negara diwajibkan memasang papan nama proyek.
M Jaeini, selaku manten kades wanatawang, dan warga masyarakat pedukuan pengilon Rt 03 Rw 05 Wanatawang ini mengatakan, dengan adanya pembongkaran jembatan dukuh pengilon tanpa adanya musyawarah dengan masyarakat.
"Pekerjaan proyek tersebut dari anggaran tahun 2021 sebesar Rp 310,000,000. Dan, jembatan di bongkar Pada Bulan 3 Tahun 2021serta diborongkan kepihak ketiga oleh TA AM, alamat Desa Dumeling, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes," kata M Jaeini.
Diketahui, jembatan itu merupakan prasarana fital bagi Aktifitas anak Sekolah, Pegawai karyawan dan Petani sebagai akses poros roda perekonomian masyarakat.
"Bukan hanya itu saja, pada saat istri dari Sekdes meninggal dunia, pelayat sangat kesulitan, karena pada saat melanjutkan pemakaman melewati jembatan tersebut," sebut warga sekitar.
Sugeng, selaku kades wanatawan saat dikonfirmasi awak media mengatakan, untuk kegiatan proyek pembangunan jembatan pengilon sebelumnya sudah musdes / musrenbangdes dan dihadiri oleh toko masyarakat, BPD dan LPM desa, serta muspika Kecamatan Songgom.
"Mengenai Pembongkaran jembatan sampai sekarang 1,5 bulan, anggaran tahun 2021 dari DD sebesar Rp 300,000,000. Hal itu tidak diborong untuk TA AM sebagai pelaksana," sebut Kades.
untuk 50 0/0, sambung kades, cuma biaya pembongkran jembatan dengan alat berat seperti beko sudah 13 hari. Dan, pemasangan pondasi jembatanpun belum selesai. Dasar pemangkrakan proyek jembatan belum cair tahap ll," jelasnya.
hasil pemantauan tim awak media, kegiatan pekerjaan proyek tersebut karena kurangnya sistem pengawasan dari dinas terkait. (L6OC/Tim)