liputan6online.com | NTT- Melihat semangat anak muda yang mau kembali dan menghidupi desa tentu membawa harapan cerah. Dulu, desa yang lumrah ditinggalkan anak muda untuk merantau karena dipandang tidak menjanjikan untuk kehidupan, kini mereka sudah mulai masuk ke tampuk pimpinan desa, mulai dari menjadi lurah dan perangkat desa lainnya. Theodorikus Atong lahir pada 27 januari 1993 di Wae Cepang Desa Terong Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai. Sebagai orang muda yang peduli dalam sebuah pembangunan ditingkat desa dirinya turut terlibat dalam pilkades serentak mendatang. Dirnya kini mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Desa Terong dengan nomor urut 03.
Oris yang akrab disapa ini memiliki Visi: (Berjuang bersama menuju desa terong yg maju, unggul dan sejahtera) dan Misi : dengan metode "pembenahan"
1. Pembenahan di bidang pemerintahan.
2. Pembenahan di bidang infrastruktur
3. Pembenahan di bidang pemberdayaan.
4. Pembenahan di bidang pembinaan
Sementara Program-Program yang akan diterapkan diantaranya:
- Melaksanakan pemerintahan yg bersih, transparansi, bebas dari KKN (korupsi, Kolusi dan Nepotismes) dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang undangan yg berlaku.
- Mengoptimalkan pelayanan dan menyaring aspirasi masyarakat,
- Melaksanakan dn merancang program pembangunan berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat dn tepat sasaran
-Memaksimalkan potensi SDA dn SDM dlm menunjang perekonomian masyarakat
- Meningkatkan kualitas Kaum muda dengan memaksimalkan program pembinaan dan pelatihan.
Strategi: (bermain peran) yang artinya mengoptimalkan dan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan lembaga masyarakat serta kaum muda dalam perencanaan dan pengawasan terhadap program dan kebijakan yang dilaksanakan.
- Mewujudkan sistem usaha mandiri melalui program pengembangan usaha milik desa..
- Meningkatkan produktifitas ekonomi masyarakat melalui program pengetahuan dn produktivitas keterampilan masyarakat
- Meningkatkan mutu layanan kesehatan di desa melalui program gerakan desa sehat.
Lebih lanjut katanya bahwa saat ini kita tidak lagi banyak konsep yang tanpa aplikasi (omong doang). Yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini adalah kerja nyata.
"Toe kop don tombo nanang kerja nyata ( Tidak usah banyak omong intinya kerja) itu yang dibutuhkan saat ini", Pungkas Alumni uniflor Ende tersebut.
(L6OC/Eposth Ngaja)
