Kenapa Kita Miskin Ekstrim..??

Editor: Jurnalis author photo

Opini: Simplisius Ngaja



liputan6online.com
| NTT- Manggarai Timur merupakan sebuah kabupaten yang miskin ektrim. Hal ini disampaikan Wapres Ma'aruf Amin saat memimpin rapat terbatas (Ratas) bersama sejumlah Menteri dan kepala daerah di NTT di Aula Rumah jabatan Gubernur NTT di Jalan El Tari Kupang, Minggu 17 Oktober 2021.

Sebagai kabupaten miskin apalagi ditambah dengan kata ekstrim terkadang tak diperhatikan oleh yang hebat karena bagi mereka yang miskin tidak memiliki dampak untuk mereka. Apabila ada yang hebat mengunjungi daerah miskin ekstrim tentu karena ada rasa kasian dan juga bertujuan untuk memberikan bantuan meringankan kemiskinan.

Contohnya seperti menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. Beberapa waktu lalu beliau mengunjungi kabupaten Ende tepatnya di Detusoko Barat. Setelah kegiatan di Ende beliau langsung menuju kabupaten Manggarai yaitu di Wae Rebo. Yang menjadi pertanyaan refleksi kita mengapa menparekraf tidak singga di Manggarai Timur, sementara beberapa waktu lalu beliau sudah memberikan apresiasi kepada Pemerintah daerah Manggarai Timur karena telah melaksanakan pelantikan beberapa kepala Desa di tempat wisata??

Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi kita bahwa tempat Wisata di Manggarai Timur hanya sebatas apresiasi dan tidak memiliki dampak bagi masyarakat setempat dan apalagi ditingkat nasional. Semua ini tentunya karena Manggarai Timur sebagai daerah Nelayan Tani Ternak.

Sebagai daerah pertanian dan juga perternakan semestinya harus dikembangkan sedemikian mungkin. Seperti Kopi Colol  nama dan rasanya hingga luar negeri namun bagaimana nasib petaninya??
Lalu bagaimana upaya Pemerintah Daerah dalam mensejahterahkan petani??
Hari ini malah kita sibuk dengan sektor pariwisata yang tak ada apa-apanya di Manggarai Timur.
Kita seakan memaksa diri dengan tidak menunjukan kelebihan kita dibidang pertanian dan peternakan.
Dibeberapa pasar yang ada di Manggarai Timur, sayur dan juga buah-buahan masih dikuasai oleh orang dari luar. Lalu hasil pertanian kita dimana?

Oleh karenanya pemerintah daerah Manggarai Timur semestinya harus berani mengambil sikap dalam mengembangkan pertanian dan peternakan di Manggarai Timur sebagai Leading Sektor dan bukan mengelolah sektor pariwisata yang tak memiliki dampak apa-apanya bagi kita. Apabila kita ingin bersaing dibidang pariwisata semestinya lebih mengarah ke Pertanian dan perternakan yaitu pariwisata berbasis pertanian atau pariwisata berbasis peternakan.
Jangan copy Paste dari daerah yang penghasilan utamanya dibidang pariwisata.

Kopi Colol sudah mewarnai Manggarai Timur ditingkat regional, Nasional maupun internasional. Semestinya kita kembangkan Kopi Colol ini diseluruh Wilayah Manggarai Timur dengan strategi-strategi yang mumpuni.

Tepat 23 mei 2021 Gubernur NTT berkunjung ke Colol dan dihadapan masyarakat petani kopi dan juga pengusaha kopi Colol beliau memberitahukan agar semua hotel di Labuan Bajo wajib promosi kopi Colol. Namun hingga kini kata-kata itu belum terealisasi.
Tentunya hal ini terjadi disebabkan karena minimnya hasil kopi dari para petani kopi. 

Di Padang Nanga Rawa juga ada beberapa jenis ternak seperti kerbau, sapi dan kuda. Masyarakat disana tidak mengikat ternak piaraan mereka dengan tali serta tidak dikandang, akan tetapi lepas begitu saja. Yang menjadi hal uniknya disana bahwa pemilik ternak memanggil ternak piaraan mereka dengan menggunakan suling, pukul bambu dan juga mengisi garam dalam mok lalu digoyang. Setiap ternak piaraan mereka pasti datang sesuai dengan jenis bunyi yang dipanggil sang tuannya. Keunikan seperti inilah yang mesti kita kembangkan untuk dijadikan sebagai pariwisata yang berbasis ternak.

Sektor pariwisata yang berbasis pertanian dan peternakan di Manggarai Timur merupakan hal yang utama. Sebagai sektor utama tentu kita lebih prioritaskan agar lebih efektif. Kelompok-kelompok tani dan juga kelompok-kelompok peternak harus diberikan pemberdayaan yang harus ditingkatkan terus. Sehingga kualitas dan juga kuantitas hasil yang ditargetkan tentu tercapai.
Besar harapan masyarakat  Manggarai Timur diwaktu yang tersisa bagi Paket ASET, agar terus berupaya dalam meningkatkan kualitas hasil dibidang pertanian, peternakan dan juga kelautan. Sebab apa yang menjadi mimpi untuk menjadi agen dibidang pertanian, peternakan, kelautan dalam menguasai semua wilayah di NTT tentunya terjawab.
Pemberdayaan terhadap masyarakat Manggarai Timur sebagai daerah Nelayan, Tani dan Ternak teruslah diupayakan. Sebab hal yang menjadi tolak ukur majunya sebuah wilayah itu tergantung pada kualitas masyarakatnya. (L6OC)
Share:
Komentar

Berita Terkini