liputan6online.com | NTT- Penyelenggaraan event atau turnamen sepak bola merupakan atraksi untuk menggali potensi demi peningkatan olahraga di bidang sepak bola. Namun sangat disayangkan jika penyelenggaraan turnamen sepak bola diselenggarakan tanpa topangan anggaran yang maupun dari Pemerintah.
Realita ini, terjadi pula di Kabupaten Ende, dimana event atau turnamen piala Bupati Cup yang akan diselenggarakan tahun 2022, tanpa dukungan anggaran yang mumpuni dari Pemkab Ende. Karena, dalam waktu dekat akan diadakan turnamen sepak bola piala Bupati Cup di Kecamatan Wolowaru.
Namun, penyelenggaraan kali ini, anehnya, patut diduga cenderung memaksa keterlibatan seluruh pemerintah desa kecamatan wolowaru untuk sedianya mendukung event tersebut dengan diwajibkan setiap Pemdes menyokong anggaran sebesar 1,5 juta rupiah.
Hal ini menunjukan bahwa ketidakmampuan Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten dalam menyelenggarakan turnamen piala Bupati Cup dengan tanpa mempersiapkan anggaran yang mumpuni. Karena hanya demi kepentingan turnamen, Pemdes harus dibebankan dengan anggaran 1,5 juta rupiah. “Aneh dan lucu”.
Demikian yang diungkapkan mantan aktivis PMKRI, dan juga pria asal Wolowaru Marianus Yaduardius Laka kepada media ini saat memberikan komentar perihal keluhan masyarakat Kecamatan Wolowaru. Jumaat (4/2/2022)
Ia mengatakan, turnamen sepak bola Bupati Cup bukan kebutuhan yang dianggap pantas untuk diprioritaskan. Melainkan, turnamen tersebut merupakan suatu ajang seremoni yang hanya untuk mengekpresikan hura – hura.
“Pemerintah boleh menyelenggarakan turnamen, tapi jangan membebankan anggaran kepada Pemdes diseluruh Kecamatan Wolowaru. Karena itu hanya akan mengkebiri anggaran Desa, ini ibaratnya ayam punya telur, sapi punya nama”. Kata Rian Laka yang adalah putra Wolowaru
Menurutnya, kalau 1,5 juta digalang untuk urus kebutuhan yang sifatnya urgen di kecamatan wolowaru, silahkan saja. Namun kalau hanya untuk event hura – hura, sebaiknya batalkan saja.
“Ya kalau 1,5 juta digalang untuk kebutuhan urus bencana atau kemanusiaan, ya silahkan. Tapi kalau untuk event, ya saya kira, Pemkab Ende harus berani kuncurkan anggaran dari kran anggaran daerah Ende”, Ujar Rian Laka
Untuk itu Kepada Bupati Djafar Achmad dan Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede segera membatalkan turnamen tersebut. Karena turnamen tersebut hanya akan membuat seluruh Pemerintah Desa terbebani dengan anggaran.
“Ya saat ini, butuh sikap tegas dari dua pemimpin kita untuk tidak memaksa Pemdes topang anggaran lagi hanya demi kepentingan turnamen Bupati Cup. Karena kalau tidak ada anggaran dari Pemerintah Kabupaten sebaiknya batalkan saja turnamen itu," Pungkas Rian laka. (L6OC/Eposth Ngaja)