Tingkatkan Semangat Literasi, Coffee 33 Gandeng Dinas PPO Matim Sumbang Buku Disejumlah Sekolah di Lamba Leda Selatan

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| NTT- Untuk meningkatkan semangat literasi bagi generasi penerus bangsa, Coffee 33 Gandeng Dinas PPO Manggarai Timur berikan sumbangan buku disejumlah sekolah di Lamba Leda Selatan. Buku sumbangan itu berjumlah 12.000 untuk Empat sekolah diantaranya SDI Watu Kaur, SDI Nggari, SMP7 Pocoranaka, SMP Setap Lento dan SDI Lento.


Helinimus Men Owner coffee 33 kepada media ini mengatakan bahwa, pendistribusian buku yang diberikan secara gratis di sejumlah sekolah di Matim, sejalan dengan misi pemerintah daerah yang tengah berupaya mendorong Kabupaten Matim menjadi Kabupaten Literasi.

“Upaya ini tentu seirama dengan harapan pemerintah daerah Kabupaten Matim yang terus berupaya menjadikan Matim sebagai kabupaten Literasi",katanya

Berdasarkan database Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia, Indeks Kegemaran Membaca pada 2020 memberikan hasil minat baca Indonesia masuk dalam poin 55,74 atau sedang. Tentu saja, hal ini menjadi refleksi bagi semua pihak untuk dapat meningkatkan budaya literasi di tengah masyarakat,” katanya.

Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Sosial ONE HOPE Indonesia, Bapak Beny Nurdin, Jhon Lobo dan Jurnalis Senior Servatinus Mamilianus yang telah berupaya mendatangkan puluhan Ribu buku ke Kabupaten Matim.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Matim dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga beserta Jajarannya yang turut berperan aktif dalam mengembangkan budaya literasi di Matim terlebih kusus di Lamba Leda Selatan mulai dari Tingkat Pendidikan Dasar.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Matim melalui Sekertarisnya Rofinus Hibur Hijau yang turut hadir saat penyerahan bantuan Buku tersebut menjelaskan, ada tiga tugas utama dari pemerintah sebagai fasilitator yaitu menyiapkan infrastruktur, meningkatkan mutu guru dan kualitas siswa melalui budaya literasi, dan menyediakan kurikulum yang sesuai dengan kondisi pendidikan.

Lebih lanjut katanya bahwa kompetensi minimum merupakan kompetensi mendasar yang diperlukan oleh peserta didik dalam mengembangkan kapasitas diri. Terdapat dua kompetensi yang diukur diantaranya membaca dan menulis (literasi) dan literasi matematika (numerasi).

"Dengan sering kita membaca maka untuk berpikir logis dan sistematis tentunya terealisasi. Karena sesungguhnya buku adalah jendela dunia dan dengan membaca maka kita sudah membukanya",katanya.

Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Sosial ONE HOPE Indonesia yang turut mendukung pemerintah daerah Manggarai Timur dalam semangat literasi.
(L6OC/Eposth Ngaja)
Share:
Komentar

Berita Terkini