Berikut Capaian Julie Laiskodat Selama di DPR RI

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| NTT- Tidak terasa sudah dua tahun Julie Sutrisno Laiskodat menjabat sebagai anggota DPR-RI Dapil NTT I. Dalam kurun waktu tersebut, sudah banyak kerja dan prestasi ditorehkan.


Julie Sutrisno Laiskodat atau biasa disapa akrab Bunda Julie, dilantik menjadi anggota DPR-RI tanggal 27 Januari tahun 2022, ketika anggota DPR-RI Definitif saat itu, Johny Gerald Plate dipercayakan oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Kabinet Indonesia Kerja.

Namun sayangnya diawal dirinya sebagai anggota DPR RI, Indonesia dilanda pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah agenda-agenda kerakyatan yang harusnya dijalankan oleh Julie  Sutrisno Laiskodat menjadi tidak maksimal. Hal itu juga disebabkan  oleh PPKM yang dikeluarkan oleh pemerintah. Meski demikian, Julie tak patah arang. Dengan sejumlah terobosannya ia tetap berkarya tentu dengan memperhatikan anjuran dan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Untuk rapat-rapat komisi maupun paripurna di gedung Senayan lebih banyak dilakukan secara virtual. 

" Saya di lantik pada hari Kamis, 27 Februari 2020 dimana saya PAW dari kakak Johny G Plate yang dipilih Presiden sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika," kata Julie yang juga ketua Dekranasda NTT ini.
Sebagai Anggota DPR RI /MPR RI Komisi IV Fraksi Partai NasDem. 

Komisi IV fokus pada Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Lingkungan Hidup Dan Kehutanan dan Badan UrusanLogistik (BULOG) ia tetap 
kukuh dalam tugas pokoknya sebagai wakil rakyat. Dalam rapat-rapat atau sidang ia tetap memperjuangkan aspirasi yang diberikan oleh 
masyarakat di dapilnya yang meliputi Flores, Lembata dan kabupaten Alor. Sejumlah aspirasi itu ia Gol kan di gedung Senayan.

"Sidang parlemen tahun 2020-2021, dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga kegiatan Perlemen banyak dilakukan 
secara virtual, namun kegiatan secara tatap muka tetap di lakukan dengan protokol Kesehatan," jelasnya.

Adapun hasil aspirasi yang Ia salurkan adalah bantuan alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) baik combine harvester besar, mesin rontok,  traktor, pompa air dan sebagainya. Program ini telah berjalan sejak tahun 2020 dan 2022 ini. Sebagain besar alat ini telah didistribusikan kepada kelompok tani, BioFlok, UPPO, Ruminansia Potong, Bang Pesona, Kebun Bibit Rakyat (KBR), Hortikultura, Porang, Program benih cabe dan benih bawang merah, Bantuan ayam,babi dan kambing, Benih Ikan, Pakan Ikan, Paket Ikan Kering, serta Bantuan Sumur Bor. Semua penyaluran bantuan dan program itu disalurkan untuk seluruh masyarakat atau kelompok yang tersebar di seluruh wilayah Dapilnya. 

" Kegiatan parlemen tahun 2020-2021, dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga kegiatan Perlemen banyak dilakukan secara virtual, namun kegiatan secara tatap muka tetap di lakukan dengan protokol Kesehatan. Sebagai Anggota Komisi IV DPR RI saya telah melakukan berbagai program di Dapil NTT I dimana setiap kunjungan saya selalu mendengar aspirasi dari masyarakat dan tentunya saya akan perjuangkan, kata Julie Sutrisno Laiskodat kepada media ini Selasa 01 Maret 2021.

Ia menjelaskan dalam tugasnya sebagai wakil rakyat ia focus pada permasalahan : Pangan (kesejahteraan Petani dan Peternak), Kelautan dan Perikanan serta kelestarian hutan dan Lingkungan.

"Sebagai Anggota DPR RI tentunya saya sebagai Anggota MPR RI dan saya juga sudah mengadakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Dapil NTT 1, yaitu Manggarai Barat, Flores Timur, Ngada, Ende, Sikka, Nagekeo, Manggarai dan Manggarai Timur," jelasnya.

Ia juga memaparkan laporan kinerjanya Selama tahun 2020-2022 yaitu menghadiri rapat kerja Komisi IV baik dengan Menteri Pertanian, KKP, KLHK dan mengikuti berbagai kunjungan . diantaranya Kunker Komisi IV ke Bali, Indramayu, Manado, Danau toba, Sukabumi, NTB, Medan, Jogya, Semarang dan Reses sudah dilaksanakan ke-3 Pulau (Pulau Alor), Pulau Lembata dan Pulau Flores/10 Kabupaten Dapil NTT I yaitu Kabupaten Alor, Kabupaten Lembata, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagakeo, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai Barat. Kepedulian Julie Sutrisno Laiskodat tak hanya ditunjukkan kepada daerah pemilihannya. Ia harus membagi cintanya kepada rakyat NTT didaerah Pemilihan II.
Bantuannya bermacam-macam, baik Alsintan dan pengembangan UMKM yang butuh sentuhan nyata di masa pandemi. Seperti yang dilakukan di Kabupaten Sumba Barat. Julie menyerahkan 6 unit traktor untuk pengolahan lahan pertanian di 6 kecamatan di Sumba Barat. Bantuan traktor ini membuat para petani menangis terharu. Mereka tidak pernah menyangka bisa mendapatkan bantuan itu dengan proses yang terbilang simpel. Karena pada beberapa tahun sebelumnya para petani pernah masuk dalam daftar penerima bantuan traktor dari pemerintah setempat. Namun ketika traktor datang, mereka dicoret dari daftar penerima. Proses pengajuan bantuan traktor kata dia terbilang sangat memudahkan para kelompok tani. Para anggota kelompok kata dia  mengirimkan proposal itu melalui layanan pesan WhatsApp. Prosesnya sangat mudah dan tidak berbelit-belit.

” Mewakili para petani , saya menyampaikan kata hati mereka kepada Bunda Julie Sutrisno Laiskodat. Mereka mengucapkan Limpah Terima Kasih kepada Bunda karena sudah membantu kebutuhan para petani. Ini sangat luar biasa bagi para petani,” kata Yared mewakili para petani.

Sebagai istri Gubernur NTT ia juga mendapat tanggung jawab yang tak kalah penting. Ia juga mengemban sebagai Ketua TP.PKK Prov.NTT, Ketua Dekransda Prov.NTT, Bunda Baca Prov.NTT, Bunda Paud Prov.NTT, Ketua Kerjasama Internasional dan Kemitraan PMI Prov.NTT, Wakil Ketua Umum III KONI Prov.NTT dan aktif mempromosikan warisan Budaya Kain Tenun Ikat NTT sampai ke dunia Internasional.
Jabatan yang diembannya ini dijalankan dengan sebaik-baiknya. Ia terus berbuat dan membantu masyarakat dengan berbagai macam cara. Sebagai ketua Dekranasda ia menumbuhkan ratusan UMKM.

Memberi modal kerja, memberi bantuan alat dan bahan untuk menunjung tumbuh kembang UMKM. Tak hanya itu hasil dari UMKM ia beli lagi dengan sistem beli putus bukan konsinyasi. Dan lebih spektakuler lagi, dari hasil penjualan hasil UMKM di Galeri Dekranasda NTT, ia juga memberikan andil PAD dari Dekranasda NTT. Sebagai sosok yang konsen dalam menjaga warisan budaya dari nenek moyang NTT ia mendorong pembelajaran tenun ikat dalam kurikulum sekolah Menengah di NTT baik di Kejuruan (SMK) dan SMA Negeri. Tak hanya itu pendidikan vokasional juga ia gelorakan melalui dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi NTT. Seperti yang ia lakukan di SMA Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan( TTS). Berkenaan dengan pendidikan vokasi tersebut, Julie Laiskodat mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu, 01/12/2021. SMA Negeri Tobu merupakan salah satu sekolah di NTT yang sudah menerapkan pendidikan Vokasi. Salah satunya salah program menenun dan kewirausahaan.

Pada kesempatan itu Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem ini menyerahkan bantuan alat menenun serta membeli hasil karya tenun ikat yang dikerjakan oleh siswa SMA Negeri Tobu. Bantuan tersebut kata Julie Laiskodat sebagai dukungan terhadap pelestarian warisan intelektual leluhur. Ia mengatakan selama ini tenun ikat dominan dikerjakan oleh mama-mama dikampung. Masih berkenan dengan pelestarian tenun ikat, ia mendorong Siswa SMK untuk melakukan inovasi membuat alat tenun yang bisa dilakukan oleh laki-laki. Inovasi ini dilakukan oleh SMKN 4 Kupang. Pada sebuah kesempatan Julie Laiskodat juga memfasilitasi anak-anak putus sekolah dari 22 kabupaten Kota di NTT untuk berlatih tenun ikat di SMKN 4 Kupang selama beberapa pekan. Para peserta pelatihan terdiri dari laki laki dan perempuan.
 Dijelaskannya Untuk melestarikan tenun ikat perlu dilakukan  regenerasi kepada para pelajar pada pendidikan menengah. Dengan menggandeng dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi NTT, Dekranasda NTT membuat program pendidikan vokasi tenun ikat di sekolah-sekolah yang berada dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.

Program Tenun Ikat masuk sekolah adalah Pendidikan Vokasi yaitu pendidikan mengacu kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Sebagai Ketua TP PKK ia mendorong program desa model. Dalam program desa Model itu infiltrasi program pengentasan gizi buruk bagi balita dan ibu hamil. bentuk dukungan untuk mencegah terjadinya stunting, sehingga langsung dilakukan intervensi melalui program Pemberi Makanan Tambahan (PMT) di sejumlah desa model di NTT. Sudah ratusan desa model yang sudah melakukan program ini.

Sebagai politis partai Nasdem dalam jabatannya sebagai Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Bali, NTB, NTT DPP Partai NasDem dimana jabatan ini merupakan Amanah yang diberikan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, ia terus melakukan konsolidasi partai di seluruh pelosok NTT l. Ia terlibat dalam pemenangan Pilkada yang diusung oleh Nasdem seperti Pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kabupaten Sabu Raijua dan Pemilihan Wakil Bupati Kabupaten Ende. Berkat tangan dinginnya Nasdem meraih hasil yang memuaskan pada dua kabupaten ini dengan meraih kemenangan. 

Adapun rangkaian giat partai lainnya adalah Mengikuti Rakorsus Bidang IOK Partai Nasdem, Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama dengan DPW NasDem NTB, Pelantikan Pengurus Nasdem Kupang, Rapat Konsolidasi bersama NasDem Kupang, Ngada, Ende, Flores Timur, Pelantikan DPW NTB, Pelantikan DPD Lombok Barat dan Lombok Tengah NTB, Pelantikan DPD NasDem Kab.Sumbawa Barat, Pelantikan 
DPC Buleleng, Bangli, Klungkung, Badung, Gianyar, Tabanan, Jembrana, Rakorwil NTT, Rakorwil Bali serta Menghadiri Peresmian NasDem Tower. Sebagai kader Nasdem ia terus membumikan gerakan perubahan secara nyata ditingkat masyarakat. Dibidang pertanian ia membantu para petani di kabupaten Kupang. Ia kerap kali turun ke kebun milik kelompok tani dan memberikan bantuan berupa bibit yang berkualitas dan modal. Ia juga mendorong anak muda menjadi petani milenial. Seperti yang ia lakukan di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang. Ia memboyong sebanyak 6 (pria dan wanita) petani milenial dari desa Kotabes, kecamatan Amarasi ini ke kebun GS Organik. GS organik yang sudah mendapat sertifikasi pelatihan pertanian organik ini menggodok  enam petani milenial ini selama sepekan.

Mereka belajar menanam menggunakan kalender tanam, pembuatan pupuk organik dan sejumlah keahlian yang berkaitan dengan pertanian. Seluruh biaya pelatihan dan akomodasi selama belajar di GS organik  dibiayai oleh Julie Sutrisno Laiskodat. Selama belajar, ke enam petani milenial ini diinapkan di hotel yang dikelolah oleh SMK Pariwisata di Kota Kupang. Terkait pelatihan itu, Julie Sutrisno Laiskodat berharap ke enam petani 
milenial menjadi corong dan mentor bagi kelompok milenial di Amarasi yang ingin mengembang pertanian organik berbasis agrowisata. (L6OC/Eposth Ngaja)
Share:
Komentar

Berita Terkini