Pembersihan Lahan HGU PTPN-2 di Deliserdang Berujung Ricuh

Editor: Liputan 6 author photo

liputan6online.com I DELISERDANG- Pembersihan lahan HGU di Dusun V, Desa Dalu XA, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang ricuh. Dua kelompok antara masyarakat dilokasi dengan pekerja pihak PTPN-2 terlibat baku hantam hingga hingga mengakibatkan tiga orang terluka, Kamis (24/3/22).

Peristiwa bentrok itu terjadi ketika para pekerja dari pihak PTPN-2 melakukan pembersihan diatas areal lahan seluas 50 H di Dusun V, Desa Dalu XA dengan menggunakan alat berat seperti Bulldozer dan Excavator.

Diduga masyarakat yang selama ini memanfaatkan lahan tersebut untuk bercocok tanam, merasa dirugikan sehingga atas keberatannya masyarakat itupun akhirnya terlibat bentrok dengan pihak PTPN-2, meski dilokasi dijaga oleh petugas keamanan Satpol PP dan juga dari Serikat Pekerja Perkebunan (SPP) PTPN-2, Papan Distrik Rayon Selatan dan PT Nusa Dua Propertindo (PT NDP).

Humas PTPN-2 Rahmat Kurniawan, menuturkan bahwa tahap awal pembersihan dilakukan diatas areal 50 hektar di kawasan Dusun V Desa Dalu XA. Meski sempat dicegah warga yang merasa keberatan, karena tanamannya belum mendapatkan ganti rugi, namun pelaksanaan pembersihan tetap dilakukan.

"Sejumlah warga yang memiliki tanaman kemudian didata untuk menerima tali asih atas tanaman mereka di lahan HGU. Rencananya areal HGU Nomor 96 Bangun Sari Kebun Bandar Klipa akan ditanami tebu untuk memperluas areal tebu PTPN-2 yang nantinya diharapkan sekitar 200 hektar dari 300,6 hektar HGU Nomor 96 bisa segera diland-clearing untuk tanaman tebu,"tuturnya.

Senada penasehat hukum PTPN-2 Sastra menjelaskan jika sejak Mei 2021 telah dilakukan inventarisasi dan pendekatan kepada masyarakat yang disebut-sebut selaku penggarap. Adapun tujuannya agar mereka bisa menerima penjelasan seputar lahan HGU. Namun mereka tetap bertahan hingga akhirnya PTPN-2 mengambil langkah.

"Pada akhirnya mereka datang juga ke kita untuk memohon agar diberikan tali asih. Namun demikian PTPN-2 tetap mengakomodir permintaan masyarakat sepanjang masih bisa ditolerir. Kita tetap berusaha mengambil langkah-langkah persuasif,”jelas Sastra.

Informasi yang dihimpun atas peristiwa itu tiga orang mengalami luka-luka diantaranya Amrisyah Harahap (48) merupakan karyawan Kebun Limau Mungkur mengalami luka dikepala diduga terkena lemparan botol kaca.

Sementara Sumiran, selaku security Kebun Sei Semayang, mengalami luka dimulut yang diduga dianiaya oleh sejumlah masyarakat yang disebut-sebut penggarap hingga keduanya terpaksa dibawa ke RSUD Amri Tambunan, untuk mendapatkan perawatan medis.

Sedangkan Asmar Beni, yang diketahui selaku Stringer salah satu stasiun TV swasta turut mengalami luka ketika dirinya melakukan pengambilan video saat peristiwa terjadi dilokasi kejadian.

Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa pihaknya telah mengarahkan pihak yang keberatan untuk membuat laporannya.

"Saya sudah sampaikan dia untuk buat laporan jadi ini sedang kita tindak lanjuti dan tadi saya sudah ketemu juga,"Ujar Irsan. (L6OC/HT)

Share:
Komentar

Berita Terkini