Berdayakan Umat, Paroki Tilir Kembangkan Tanaman Organik

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| NTT- Paroki St. Belaminus Tilir memanfaatkan lahan sekitar pastoran untuk menanam tanaman hortikultura. Lahan yang dengan luas kurang lebih 1/2 hektare itu ditanamami beraneka jenis tanaman horti seperti Picai, tomat dan lombok. Tanaman horti yang ditanam dengan sistem tumpangsari itu terlihat indah dan menarik serta pupuknya juga menggunakan pupuk organik. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi pemakaian insektisida.


Seperti yang disampaikan oleh pastor paroki Tilir RD. Feri Rusmiadi kepada media ini Jumaat 22 juli 2021 mengatakan, pihaknya mengelolah lahan sekitar pastoran yang sebelumnya lahan yang tidak dimanfaatkan itu untuk membuka lapangan kerja baru bagi umatnya melalui seksi PSE ( Pengembangan Sosial Ekonomi) pastoran Paroki Tilir.

"Tempat ini sebenarnya sebagai contoh bagi umat Paroki Tilir dalam memanfaatkan lahan yang kosong, sebab hanya sekedar kotba melalui mimbar gereja saja tidak cukup dalam memberikan pemahaman terhadap umat," ungkapnya.

Ia mengatakan, umat yang bekerja di kebun milik paroki tersebut sebanyak empat orang dan  diberi upah per hari. 

"Mereka tidak kerja cuma-cuma. Per hari mereka diberi upah Rp.50 ribu," kata Romo Ferry.

Ia juga menjelaskan, setelah keuskupan Ruteng, menetapkan tahun 2022 ini sebagai Tahun Pastoral Pariwisata Holistik yang bertemakan Berpartisipasi, Berbudaya dan Berkelanjutan. Pariwisata Holistik tertuju pada pariwisata yang tidak hanya menyangkut destinasi wisatanya, tetapi mengenai pariwisata yang ramah lingkungan serta solider terhadap lingkungan. Relasi pariwisata dengan lingkungan sekitar baik manusia ataupun alam ciptaan sebagai satu kesatuan yang utuh tak terpisahkan membentuk sebuah hubungan yang disebut solidaritas ekologis. Tema ini diangkat karena Pariwisata Holistik meliputi berbagai aspek yang mendukung kesejahteraan manusia dan terintegrasi dengan keutuhan ciptaan (manusia dan alam).

"Dalam kegiatan pariwisata holistik baru-baru ini, paroki Tilir merekomendasikan lahan ini. Sebab kami memanfaatkan lahan ini  sebagai tempat rekreasi dan juga tempat wisata yang berbasis pertanian", pungkasnya. (L6OC/Eposth Ngaja)
Share:
Komentar

Berita Terkini