liputan6online.com I Tapsel - Harga penjualan karet rakyat di Tapanuli Selatan (Tapsel) turun drastis/anjlok hingga mencapai 40 persen sejak dua pekan terakhir. Akibatnya, petani karet rakyat mengeluh karena kurangnya hasil pendapatan.
Sebelumnya, harga penjualan karet rakyat itu dijual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Namun kini harga tersebut anjlok dan petani hanya bisa menjual karet hasil panennya kepengumpul dengan harga Rp 5 sampai 6 ribu perkilo gram.
"Tadinya masih harga Rp 10 ribu kita jual sama pengumpul bang. Tapi saat ini cuma Rp 5-6 ribu saja. Harga karet anjlok
sejak dua pekan ini bang,"kata C Harahap, petani karet warga Desa Sipangko Angkola Muaratais, saat ditanyai wartawan.
Senada, petani karet lainnya Ca Lubis, yang turut merasakan dampak dari anjloknya harga penjualan karet rakyat di Tapsel itu juga mengelukan hal yang sama.
"Sudah jelas pendapatan petani karet disini tentu jauh berkurang sejak turunnya harga jual karet,"ucapnya.
Dikatakannya, sebelum anjloknya harga karet, ia bisa menghasilkan 50-60 kilogram getah kering setiap minggunya dengan luas lahan setengah hektar dengan 200 batang pohon karet. Dengan harga Rp 10 ribu per kilogram, dirinya dapat memperoleh Rp 500 hingga Rp 600 ribu per minggu.
"Saat ini hanya Rp 5-6 ribu per kilogram dan hanya bisa memperoleh Rp 300-350 ribu per minggunya. Sudah pasti mengeluhlah bang dengan biaya hidup keluarga serta biaya pendidikan anak anak. Kami petani berharap agar harga karet kembali diharga Rp 10 ribu per kilogram,"pungkasnya. (L6OC/Tantawi)