Coca Cola Europacific Hadirkan Program Pendampingan

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| MEDAN- Coca-Cola Europacific Partners Indonesia kembali hadirkan program pendampingan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada pelaksanaan sesi yang terakhir kali ini, program mengambil tema ‘Akses Permodalan UKM-UMKM’.


Kegiatan ini melibatkan perwakilan dari Bank Mandiri Cabang Marelan sebagai narasumber dan juga pelaku usaha, Mie Ayam Haji Mahmud, sebagai narasumber lainnya. Sebanyak dua puluh peserta pelaku UKM dan UMKM di Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, turut serta dalam kegiatan kali ini.

Disamping itu, kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa peserta Magang Kampus Merdeka yang berasal dari Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada dan Universitas Sumatra Utara yang merupakan bagian dari program kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan CCEP Indonesia melalui Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

Turut dihadiri Eka Susilawati selaku ketua Karang Taruna Kecamatan Medan Labuhan, Syahril Fadly selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Besar, Ridwan Mayan, SP selaku Ketua LPM Kelurahan Besar, Bambang Supriadi selaku Wakil Ketua LPM Kecamatan Medan Labuhan. Turut hadir sebagai mentor dan narasumber dari Ramadana Tarigan dan Muhammad Idris Harahap selaku Staf Analisis Bank Mandiri Cabang Marelan Raya beserta Anggara Prasetya, S.Kom selaku Marketing Specialist Mie Ayam Haji Mahmud Medan.

Program utama Bank Mandiri juga terkait UMKM adalah dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Mikro (KUM).

Angga Harahap selaku Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia, mengatakan bahwa Kegiatan Pendampingan UKM sebanyak delapan modul pelatihan salah satunya adalah Akses Permodalan UKM-UMKM.

“Semoga dengan hadirnya narasumber atau fasilitator dari lembaga keuangan pada hari ini dapat memberikan informasi dan akses permodalan bagi para pelaku UKM-UMKM karena banyak sekali kendala di lapangan saat ini terkait persoalan modal yang sangat terbatas sehingga sulit untuk berkembang. Kami berharap kepada para peserta dapat mengambil kesempatan dari kegiatan yang bersama-sama kita lakukan hari ini,” ujar Angga.

Selain itu, Ramadana Tarigan selaku Analisis Bank Mandiri Cabang Marelan Raya menjelaskan.

“Program KUR dan UKM ini cukup memudahkan para pelaku UMKM karena persyaratannya pun tidak begitu sulit, untuk KUR sendiri kriterianya hanya cukup memiliki usaha produktif dan layak yang sudah berjalan minimal 6 (enam) bulan di tambah dokumen administrasi seperti KTP, Surat Keterangan Usaha dan NPWP,” papar Ramadana.

Bukan hanya itu, Anggara Prasetya, selaku Marketing Specialist Mie Ayam Haji Mahmud Medan juga memaparkan pentingnya digitalisasi untuk memajukan usaha, dengan cara memanfaatkan media sosial untuk perluasan jangkauan pemasaran produk UKM-UMKM.

Di sisi lain,  Vania Taruli Josephine selaku Peserta Magang UMKM Kampus Merdeka dari Universitas Padjajaran menekankan bahwa pentingnya digitalisasi marketing di jaman modern ini untuk menjadikan UKM kedepannya untuk naik kelas. Semua bisnis, besar atau kecil, juga harus menerapkan etika dalam perusahaan. UMKM juga harus menciptakan budaya kerja yang baik, mendukung lingkungan, dan menarik pelanggan yang sejalan dengan nilai etika supaya pelanggan menjadi lebih setia.

“Jadikan etika sebagai pemandu dalam bisnis UMKM. Lebih dari sekadar tulisan, praktik etika perlu menjadi bagian keseharian UMKM, dan lingkungan kerja hingga hubungan dengan mitra dan pelanggan,” pungkas Vania. (L6OC/Ril/Kinoi)
Share:
Komentar

Berita Terkini