Satu dari Dua Kawanan Maling Tewas Ditikam di Percut Sei Tuan

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| DELI SERDANG- Satu dari dua kawanan pencuri tewas dengan dua luka tikaman di Jalan Sukarela Barat, Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kamis (2/9/2021) dini hari.


Informasi yang dihimpun, peristiwa tewasnya satu dari dua kawanan pencuri hingga sontak membuat heboh warga dilokasi terjadi sekira pukul 02.00 Wib.

Dinihari itu, kedua kawanan pencuri datang kelokasi. Dilokasi keduanya lalu memotong besi untuk pembangunan gereja. Nahas, aksi kejahatan keduanya diketahui oleh dua orang penjaga malam hingga keduanya diteriaki maling.

Lantas kedua kawanan pencuri itu kabur meninggalkan lokasi. Apes bagi satu pelaku yakni Anggi (21 tahun) merupakan warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, akhirnya tertangkap hingga meregang nyawa (tewas) dengan dua luka tusuk benda tajam pada bagian dada dan bahunya. Sementara rekan Anggi (korban) berhasil kabur dari lokasi.

Pihak kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, mendapatkan informasi peristiwa itu akhirnya datang ke lokasi. Selanjutnya guna proses penyidikan lebih lanjut, lalu polisi mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Usai di otopsi, lalu keluarga membawa jenazah untuk disemayamkan ke rumah duka untuk proses pemakaman.

Atas peristiwa itu, polisi kini tengah melakukan penyelidikan terhadap pelaku yang telah menghabisi nyawa satu dari kawanan pencuri itu. Meski dua orang penjaga malam yang berada di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dimintai keterangannya selaku saksi oleh penyidik, namun hingga saat ini polisi belum mendapatkan kunci petunjuk atas pelaku yang menghabisi nyawa korban.

Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu, melalui Kanit Reskrim AKP Mambela Karokaro, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, apakah hasil penyelidikan polisi saat ini pelaku mengarah kepada penjaga malam mengatakan.

"Sabar ya bang,"ujar Membela membalas pesan singkat WhatsApp.
(L6OC/Hendra Tanjung)
Share:
Komentar

Berita Terkini