Seorang Anggota Polisi di Medan Jadi Korban Pembacokan

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| MEDAN -Seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Medan Timur, Polrestabes Medan menjadi korban pembacokan oleh puluhan pria di Jalan Setia Budi, Perumahan Kalpatara Indah, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, kota Medan.


Informasi yang dihimpun Senin (1/11/2021), insiden penyerangan dan penganiayaan hingga pembacokan yang dilakukan oleh puluhan orang pria terhadap anggota polisi berinisial ES, berpangkat Aipda itu terjadi pada Jumat (22/10/2021).

Malam itu sekira jam 22.00 Wib, ES (korban) dan abang kandungnya Edy, datang ke perumahan Kalpatara Indah merupakan lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Kedatangan keduanya dikarenakan di TKP telah terjadi penyerangan oleh puluhan pria yang membawa senjata tajam.

"Tadinya saya dan adik saya ES (korban) sedang berada dikantor. Tak lama istri saya juga anggota Polwan Aiptu Surya Ningsih, yang bertugas di kantor Samsat, yang malam itu tengah dirumah menelpon dan mengatakan jika dirumah saya (TKP) diserang oleh puluhan pria. Akhirnya saya dan ES, memutuskan untuk datang kelokasi,"terang Edy Susanto, kepada wartawan Minggu (31/10/2021).

Dikatakannya, setiba dirinya dilokasi kejadian, disitu rumahnya telah dipenuhi oleh puluhan pria (pelaku) dengan membawa senjata tajam. Lantas para pelaku melakukan pengerusakan terhadap rumah Edy. Bahkan dilokasi Edy, mendengar ada suara letusan senjata api.

Tak sampai disitu saja, aksi puluhan pria itu juga merusak mobil Edy, serta melakukan penganiayaan terhadap ES, anggota polisi Polsek Medan Timur itu. Akibat penganiayaan itu, ES mengalami luka bacokan senjata tajam.

Atas peristiwa itu, Es (korban) mendatangi Polsek Medan Helvetia dan akhirnya laporan korban diambil alih oleh Polrestabes Medan.

Diketahui, motif dari peristiwa itu dikarenakan Edy, didatangi pria berinisial DK, pada Rabu (13/10/2021) lalu. Disitu DK, hendak menyewa truk kepada Edy, sebanyak 7 unit untuk dibawa ke Kabupaten Langkat.

Lantas Edy, pun mengupayakan 7 unit truk dari dua orang temannya Pohan dan Anto. Akhirnya Edy dan DK menjalin kesepakatan 7 truk tersebut seharga Rp 900 ribu perhari dan disewa DK selama enam hari.

Disitu DK kepada Edy, mengaku jika 7 truk tersebut akan dibawa ke Kabupaten Langkat dengan alasan menjalin kerja sama proyek tanah timbun dengan seorang ketua salah satu organisasi masyarakat.

Sorenya, anggota ormas yang dimaksud datang kepada Edy. Lantas anggota ormas itu melakukan transaksi pembayaran truk dengan Edy dan esoknya truk tersebut dibawa ke Kabupaten Langkat.

Dua hari kemudian, tiba-tiba DK menghubungi Edy dan DK membatalkan perjanjian penyewaan truk tersebut. Sehingga truk itu dikembalikan kepada Edy.

Lantas Edy, menelpon DK untuk datang agar dilakukan hitungan atas sewa truk yang sudah terpakai. Namun DK yang disuruh datang tak kunjung tiba. Hari berikutnya tiba-tiba anggota ormas itu datang ke kantor Edy, di kawasan Kecamatan Helvetia. 

Disitu anggota Ormas itu terlibat pertikaian dengan karyawan Edy, dan mengatakan jika Edy, seorang penipu. Saat pertikaian itu terjadi Edy, pun datang bersamaan dengan DK dan bertemu dengan anggota ormas tersebut.

Lantas, DK mencoba menyelesaikan pertikaian Edy dengan anggota ormas tersebut dengan menyarankan kepada Edy, agar uang sewa truk dikembalikan.

Namun setelah persoalan selesai, anggota ormas itu protes lantaran hitung-hitungan pengembalian uang sewa truk tidak cocok. Oleh Edy, tak menggubris lalu pergi meninggalkan anggota ormas itu dan pulang kerumah.

Edy, dengan mengemudikan mobil lalu dibuntuti oleh mobil anggota ormas tersebut. Sesampainya di rumah Edy,  pertikaian keduapun kembali terjadi Namun pertikaian itu akhirnya dapat direda dan Edy, akhirnya menghalau pergi anggota ormas itu.

Lalu Edy, menelpon adiknya ES, anggota polisi yang bertugas di Polsek Medan Timur, dengan tujuan untuk konsultasi atas masalah tersebut. Lalu ES, pergi menemui Edy (abangnya) dikawasan Medan Helvetia.

Tak lama keduanya bercerita, tiba-tiba Edy, ditelpon oleh istrinya bahwa puluhan pria datang menyerang kerumahnya. Sehingga Edy bersama ES bergegas pulang kerumah dan sesampainya di komplek perumahan, keduanya mendapati puluhan pria telah ramai dilokasi. (L6OC/Hendra Tanjung)
Share:
Komentar

Berita Terkini