liputan6online.com | BREBES- Kemandirian berdakwah Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) menjadi tekad Kanzul Ilmi Center (KIC) yang diteguhkan saat menggelar tasyakuran Hari Lahir (Harlah) nya yang ke-3. Terbukti KIC menjadi benteng ajaran aswaja yang konsisten membumikan kitab kuning. Khususnya dalam menghadapi propaganda paham transnasional yang begitu masif.
Demikian disampaikan Pengasuh Pesantren Darunnajah Pruwatan, Bumiayu KH Aminudin Mashudi saat peringatan Harlah ke-3 KIC, aula KIC Jalan Raya Talok, Bumiayu, Brebes, Ahad (5/12/2021).
Untuk itu, lanjut Kiai, kita perlu mendoakan bersama agar KIC istiqomah sampai hari Kiamat dalam berdakwah Aswaja. Kiai juga memberikan ijazah doa kepada hadirin, yaitu doa keselamatan dan keberkahan hidup.
Pengasuh sekaligus founder KIC Dr KH Ahmad Najib Afandi MA dalam sambutannya mengungkap sejarah singkat berdirinya KIC. Diceritakan, pembangunan KIC dimulai sejak Juli 2016 dan dan diresmikan penggunaannya pada 2 Desember 2018 oleh Rais Syuriyah PWNU KH Ubaidillah Sodaqoh.
Gus Najib, demikian panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa pembangunan KIC murni swadaya masyarakat dan jamaah serta donasi yang tidak mengikat. Meski tanpa sumbangan sepeserpun dari pemerintah, namun berkat dan barokah sholawat, menjadikan program pokok KIC semuanya bisa terwujud dengan keberkahan.
Harlah ditandai dengan pemotongan kue oleh Gus Najib yang juga pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 Benda yang diserahkan kepada KH Mufid Dahlan dan KH Aminudin Abdul Rosyid. Kemudian keduanya menyuapkan kuenya kepada Gus Najib yang juga gurunya saat nyantri di Lirboyo, sebagai tanda doa dan rido serta dukungan dakwahnya.
KH Aminudin Abdul Rosid dari Brebes, selaku penceramah pertama mengingatkan jamaah dan masyarakat bahwa ilmu agama adalah sebuah kebutuhan wajib setiap muslim sebagai bekal ibadahnya. Ilmu juga menjadi pembeda antara manusia dengan hewan.
Dan masyarakat harus bersyukur masih ada majelis taklim dan kiai yang mengajarkan ilmu secara gratis. Karena itulah sangat merugi kalau sampai tidak mengaji, seperti di KIC yang megah dan enak, tanpa harus membayar.
Terakhir beliau juga berpesan bahwa dalam berdakwah harus sabar, titen lan telaten. Karena berdakwah bukanlah sesuatu yang ringan dan enteng.
KH Mufid Sahlan dari pesantren Buntet sebagai penceramah kedua, juga menyampaikan hal senada. Beliau mengajak masyarakat untuk tekun mengaji selama masih sehat waras kuat. Pesan-pesan itu, beliau lantunkan dalam syair-syair jawa dengan iringan sholawat jamaah. Banyak pesan-pesan dan motivasi untuk belajar ilmu, khususnya ilmu agama.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kesra Drs H Ma'mun. menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya atas berdirinya KIC hingga berusia tiga tahun. Menurutnya, peran dakwah KIC tidak saja dalam bidang agama tapi juga sosial dan pendidikan.
Jarang ada, katanya, majelis taklim seperti KIC yang memiliki peran dan fungsi ganda. Karena itu, dia menyambut baik KIC dan berharap semoga terus maju dan istiqomah dalam berdakwah. Bahkan ia mengakui mendapatkan berkahnya KIC.
Pada tahun 2019 beliau mewakili Bupati ke KIC masih belum menjadi staf ahli dan sekarang telah menduduki jabatan staf ahli bidang kesra.
Pesan Bupati, kata Makmun, di Harlah ke-3 KIC semoga terus berdakwah dengan segala tantangannya. Bupati juga menyampaikan pesan dan harapan kepada jamaah untuk vaksin bagi yang belum dan untuk waspada dengan varian baru corona. (L6OC/Tashadi)