Proyek Lapen di Desa Compang Kantar, Diduga Hanya Untuk Menghabiskan Anggaran

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| NTT- Proyek peningkatan jalan lapen (lapisan Penetrasi) jalur Golonderu-Paka Desa Compang Kantar, Kecamatan Ranamese Kabupaten Manggarai Timur dinilai kerja asal jadi. Proyek lapen ini merupakan kegiatan Padat Karia Tunai (PKT). Namun dominan para pekerjanya bukan warga setempat.


Berdasarkan pantauan media ini dilokasi bahwa dibeberapa titik aspalnya mulai terkupas. Sebab tempelan aspal saat penyiraman tidak begitu tebal.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh salah seorang yang namanya enggan dimediakan mengatakan bahwa kehadiran proyek lapen ini seakan hanya untuk menghabiskan anggaran saja. Lantaran  kualitas pengerjaannya jauh dari harapan.

"Aspalnya tidak terlalu tebal dan lebih dominan pasirnya. Sehingga saat musim hujan tiba pasirnya terbawa air dan aspalnya terkupas",jelasnya dengan penuh kesal.

Hal senada juga disampaikan ole AD salah seorang pengendara mengatakan bahwa 
permukaan Lapen memang tampak tidak rata dan terdapat beberapa agregat pokok maupun pengunci yang masih muncul di permukaan, yang tampak tidak digilas. 
"Kuat dugaan, ruas jalan tersebut tidak seluruhnya dihampar agregat pengunci. Batu fundasi di bagian pinggir juga terlihat seperti tidak digilas alat berat, bahkan mudah terlepas jika didorong dengan kaki",ungkapnya.

Lanjut dia bahwa sebagai warga yang melintasi jalur tersebut, ia merasa perihatin dengan kondisi lapen yang rupanya baru berusia satu bulan lebih. Lantas, lapen tersebut sepertinya kurang tebal sehingga ketika air datang langsung terkupas.

Menanggapi hal itupun Mikael Jedeot selaku penjabat Kepala Desa Compang Kantar kepada media ini mengatakan bahwa pihaknya akan menanyakan kepada Tim Pelaksana Kerja (TPK) Desa Compang Kantar serta mendesak TPK untuk lakukan perbaikan. Karena hingga hari ini belum dilakukan PHO. 

"Semua berkas proyek masih belum terselesaikan. Sehingga belum bisa dilakukan PHO",katanya 

Lebih lanjut katanya bahwa anggaran tersebut diambil dari Dana Desa tahun anggaran 2021 dengan total senilai Rp. 575.187.703 dan Volume 880 meter. (L6OC/Eposth Ngaja)
Share:
Komentar

Berita Terkini