Terkait Dugaan Pencemaran Lingkungan, Yayasan Forester Indonesia Berharap Pemko Padangsidimpuan Cari Solusi

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| SIDEMPUAN- Terkait dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan sebuah perusahaan karet PT Virco ditengah pemukiman warga terus menjadi sorotan hingga menyita perhatian publik,.Sabtu (5/2/2022).


Seorang aktivis Konservasi Alam dan Lingkungan, Riski Sumanda, bersama kuasa hukumnya Abdur Razzak Harahap meminta Pemko Padang Sidempuan mencari solusi agar pabrik karet PT Virco harus direlokasi karena berada dekat pemukiman warga serta berada ditengah kota Padangsidimpuan.

Riski mengakui tengah menyiapkan beberapa data yang diminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) Kementerian LHK mengenai pencemaran lingkungan diakibatkan oleh PT Virco.

“Dalam beberapa hari ke depan, kami selaku pendiri KPA Forester Tabagsel dan Yayasan Forester Indonesia akan menyiapkan beberapa data yang diminta oleh Ditjen PSLB3 KLHK,” kata Riski Sumanda.

Hal ini Riski menduga, Pemko Padang Sidempuan seakan-akan kurang memahami Peraturan Menteri Lingkungan Hidup, Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

Dirinya (Riski) juga mengecam serta menyayangkan sikap Pemko Padang Sidempuan dan Dinas Lingkungan Hidup Padang Sidempuan. Pihaknya menduga Dinas terkait tidak memahami akibat dari pencemaran lingkungan yang diakibatkan diduga dari Produksi PT.Virco.

Kika dalam beberapa hari ke depan proses pengumpulan data telah selesai, dan ternyata benar ditemukan adanya penyimpangan perpanjangan izin sehingga PT Virco tidak memiliki izin lingkungan, pihaknya akan segera melakukan gugatan.

“Jika benar adanya penyimpangan, tentu akan kita gugat,” tegas Riski).

Diberitakan sebelumnya, air limbah PT Virco yang memproduksi karet dikeluhkan warga. Bukan hanya air limbah yang dikeluhkan, warga pun keberatan terhadap suara mesin pengolahan karet, asap, bau tidak sedap yang  hampir dirasakan warga.

Sementara, seorang petani disekitar pabrik, bernama lubis mengatakan, air limbah PT Virco yang menggenangi tanaman miliknya telah merusak tanaman hingga banyak tanaman menjadi mati akibat air genangan limbah Pabrik karet," ujarnya. (L6OC/Tantawi Panggabean)
Share:
Komentar

Berita Terkini