liputan6online.com | NTT- Bersantai adalah sesuatu yang diperlukan oleh semua orang. Jika bersantai , tentu kurang nikmat jika tanpa ditemani cemilan-cemilan yang dapat dinikmati bersama keluarga dan teman-teman.
Keripik Ma Ren adalah makanan ringan yang lezat yang bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menemani saat bersantai. Keripik Ma Ren memang benar-benar renyah. Bukan hanya renya, Keripik Ma Ren juga mampu menemani segelas kopi di pagi hari dan sore hari. Bagaimana tidak, dua jenis keripik itu mampu memberikan banyak rasa pada lidah dan tenggorokan konsumen.
Dua jenis keripik Ma Ren itu adalah Keripik Pisang dan Keripik Keladi. Dengan jenis Rasa Original, Karamel, dan manis terdapat pada keripik pisang. Sementara rasa balado, keju, rumput laut, dan original justru melekat pada keripik keladi.
Ternyata tidak hanya kunyah gratis, dalam bingkisan Keripik Ma Ren sudah tertera dengan harga masing-masing. Mulai dari yang berukuran Rp. 2.000 hingga 10.000.
Saat ditanyakan media ini kepada pemilik Keripik Ma Ren Emerensiana Yasti Surya bahwa semuanya karena peluang serta niat. Sebab semua bahan-bahannya dari produk lokal. Ia merintis usahanya sejak 2019 dan sudah bertahan hingga saat ini. Alamat produksi di Peot, Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong.
Lanjut ibu Emerensiana bahwa dirinya mengajak agar masyarakat perlu mencintai produk lokal dari hasil bumi. Produk lokal seperti kripik bisa membantu para petani pisang dan keladi di Manggarai Timur.
"Begitu banyak hasil bumi yang ada di Manggarai Timur namun daya kreatif masyarakat kita masih sangat minim. Oleh karenanya saya mengajak masyarakat perlu mencintai produk lokal dari hasil bumi",katanya.
Ibu Emerensiana juga berharap agar pelaku usaha kecil menengah bisa dijembatani oleh pemerintah dengan maksud bisa dibeli oleh pelaku usaha lain yang berada di luar Manggarai Timur.
"Seperti usaha perhotelan, kafe, supermarket serta dalam event lokal maupun nasional yang berlangsung di tingkat Kabupaten," harapnya. (L6OC/Eposth Ngaja)