Korban Meminta Keadilan, Oknum Yang Seret Penjual Nasi Goreng Akhirnya Dilaporkan ke Polisi

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| BREBES- Demi mendapatkan keadilan, Riyanti (40 tahun) Warga Desa Kalimati, Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes akhirnya melaporkan tindakan yang diduga dilakukan puluhan orang terhadap dirinya ke Polsek Brebes. Laporan ke pihak Kepolisian Sektor Brebes lantaran dirinya merasa mendapat perlakukan hingga mengalami trauma dan luka-luka memar, Senin (23/5/2022).


Pada saat dirinya untuk membuat laporan, dia (Yanti) didampingi oleh kuasa hukumnya, Budi Prabowo, SH.

Saat ditemui di Polsek Brebes, korban menceritakan kejadian yang menimpa dirinya. Saat itu, dirinya sedang berjualan nasi goreng, dan didatangi puluhan orang yang dikenalnya.

"Mereka (terduga pelaku) memaksa dia datang ke Kantor Balai Desa Kalimati untuk menyatakan permintaan maaf atas status WhatsApp yang diunggah," ujar korban saat buat laporan.

Sekitar 20 orang lebih mereka datang memaksa saya untuk ke Balai Desa, namun saat saya minta waktu sebentar mereka memaksa dengan  menyeret saya hingga sampai di Balai Desa,” ucap Yanti, dengan wajah traumanya.

Sesampai di Balai Desa, sambung Yanti, disitu sudah berkumpul para panitia Pilkades termasuk inisial TPK selaku ketua Panitia pilkades," sebutnya.

Masih kata korban, saya dipaksa untuk membuat surat pernyataan permintaan maaf secara tertulis atas status saya yang di WhatsApp,"jelasnya.

Atas kejadian tersebut dirinya merasa trauma, dan mengalami luka di leher , jari tangan kiri memar, kaki kanan kiri memar, Ia juga telah melakukan visum di RSUD Brebes.

Efendi, selaku suami korban, juga menjelaskan kejadian tersebut, bahwa dirinya (Efendi) sedang menggoreng nasi.

"Saat saya menggoreng nasi, tiba-tiba datang sejumlah orang, kemudian cekcok dan  memaksa istri saya. Lantas mereka (terduga pelaku) menyeretnya, namun saya tidak berdaya untuk melerai," pungkas Efendi.

”Kami akan melakukan pendampingan kasus ini hingga tuntas. Dan klien saya mendapatkan keadilan," kata Budi yang juga ketua PD Pimpinan daerah  GNPK-RI Brebes ini.

Saat dikonfirmasi, Topik selaku Ketua Pilkades Kalimati mengatakan, sebagai panitia Ia tidak menanggapi status WhatsApp yang dibuat oleh Riyanti, yang seakan menuduh panitia curang dalam penghitungan suara.

” Saya sudah menanyakan ke yanti, apa dasarnya anda mengatakan panitia garong suara. masyarakat yang mendatangi Riyanti untuk membawa dia ke Balai Desa, karena sudah pernah diundang tapi tidak datang,” kata Topik.

Setelah sampai di Balai Desa, lanjut Topik, Riyanti langsung menulis surat pernyataan diatas kertas stopmap yang berisi permintaan maaf bahwa Ketua Panitia pilkades tidak curang," tandasnya. (L6OC/Eka)
Share:
Komentar

Berita Terkini