Pengukuran Arah Kiblat Gratis, Kemenag Pematangsiantar Imbau Masjid dan Musholla Ajukan Permohonan

Editor: Admin author photo

Foto: Saat Pengukuran Arah Kiblat 

liputan6online.com | SIANTAR- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pematangsiantar melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menurunkan tim khusus untuk melakukan pengukuran arah kiblat di Mesjid Ar Rahmat Kelurahan Sumber jaya , Kecamatan Siantar Martoba, Sabtu 27/09/2025.

Pengukuran arah kiblat ini dipimpin langsung oleh Kasie Bimas Islam, M. Rusli MPD , bersama tim teknis yakni H. Armansyah Pasaribu S.Sos.I , Ustadz Tomi Rani SHI dan Khairul Lubis. Kehadiran mereka disambut oleh Kepala KUA Siantar Martoba H. Amrul Goffar Nst MM , BKM Mesjid Ar Rahmat ,Imam Mesjid, dan tokoh masyarakat Simpang Kerang.

Hasil kalibrasi menunjukkan koordinat arah kiblat Mesjid Ar Rahmat Simpang Kerang  sebagai berikut:
Lintang: 2° 59'8.3868“ Bujur: 99°5'3“
Azimut Kiblat: 66'59'045°` 230.0'59“
Waktu pengukuran: 10:30:48 WIB

Pengukuran arah kiblat ini dilakukan atas permintaan masyarakat setempat untuk memastikan kebenaran arah shalat. Menurut Rusli, masih banyak pengurus masjid atau Mushalla yang menggunakan arah kiblat berdasarkan warisan generasi sebelumnya tanpa verifikasi ulang.

“Kami mengimbau kepada pengurus masjid, meunasah, maupun masyarakat yang ingin melakukan pengukuran arah kiblat agar menyampaikan permohonan resmi ke Kemenag Pematangsiantar. Tim kami siap turun langsung ke lokasi,” tegas M.Rusli.

Setelah proses pengukuran, Kemenag Pematangsiantar akan menerbitkan sertifikat hasil pengukuran resmi yang mencantumkan posisi koordinat sebagai pedoman tetap bagi jamaah.

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 144, 149, dan 150.

Itu sebabnya, kegiatan ini tidak hanya memastikan arah ibadah yang benar sesuai syariat, tetapi juga memberikan ketenangan bagi masyarakat serta meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kalibrasi arah kiblat.

Menentukan arah kiblat adalah hal penting bagi umat Islam karena menjadi syarat sah salat. Kiblat merupakan arah menuju Ka’bah di Masjidil Haram, Mekah, sehingga setiap Muslim wajib menghadap ke arahnya saat beribadah. Bagi yang tinggal jauh dari Mekah, termasuk di Indonesia, diperlukan cara khusus agar arah kiblat yang ditentukan tepat.

Sejak dulu, umat Islam menggunakan tanda-tanda alam seperti posisi matahari, bintang, atau bayangan pada saat tertentu untuk menentukan kiblat. Metode ini cukup akurat jika dilakukan dengan benar. Kini, cara tradisional tersebut semakin mudah dengan hadirnya teknologi modern seperti kompas, GPS, dan aplikasi kiblat di smartphone.

Bahkan, di masjid, hotel, atau tempat umum biasanya sudah tersedia tanda arah kiblat untuk memudahkan umat Islam. Pengetahuan mengenai cara menentukan kiblat ini penting, terutama ketika bepergian atau berada di tempat baru, agar ibadah salat bisa dilakukan dengan tenang dan sesuai tuntunan syariat.

Kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Muslim ketika melaksanakan ibadah shalat. Secara spesifik, kiblat mengacu pada Ka'bah yang terletak di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Penentuan arah kiblat menjadi hal yang krusial dalam pelaksanaan ibadah shalat, sebab menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sahnya shalat.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

"Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka." (QS. Al-Baqarah: 150)

Ayat ini menegaskan pentingnya menghadap ke arah Masjidil Haram (Ka'bah) saat melaksanakan shalat, tidak peduli di mana pun seorang Muslim berada. Hal ini menjadikan penentuan arah kiblat sebagai aspek fundamental dalam praktik ibadah umat Islam di seluruh dunia.

(Budi Kurniawan)
Share:
Komentar

Berita Terkini