![]() |
| Foto: Komunitas Bara Hati |
liputan6online.com | SIANTAR- Gerakan moral Barisan Rakyat Hancurkan Tindakan Ilegal (BARA HATI) akan menggelar konferensi pers besar pada Rabu, 5 November 2025 pukul 20.00 WIB di Sobat Bikers Cafe, Jalan Adam Malik, Kota Pematangsiantar. Dalam agenda itu, komunitas ini akan membacakan surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisi III DPR RI, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, serta Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Isi surat tersebut berisi desakan agar pemerintah menutup permanen tempat hiburan malam Evo Star, yang diduga menjadi pusat peredaran pil ekstasi bermerek Transformer dan Heineken di Kota Pematangsiantar.
Menurut hasil analisis internal BARA HATI, aktivitas ilegal itu diduga dikendalikan oleh seseorang berinisial 'G'. Ironisnya, lokasi tempat hiburan tersebut berada tepat di depan Yayasan Perguruan Advent, kawasan pendidikan yang seharusnya steril dari kegiatan hiburan malam dan peredaran narkoba.
Ketua Umum BARA HATI menilai, keberadaan Evo Star mencederai moral publik dan mencoreng nilai-nilai pendidikan.
“Kami menilai keberadaan Evo Star bukan hanya mencederai moral masyarakat, tetapi juga melecehkan nilai-nilai pendidikan dan agama. Ini pelanggaran nyata yang tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.
BARA HATI juga mengajak organisasi lintas agama dan ormas besar seperti PGI, PIKI, MUI, BKPRMI, Al Washliyah, Muhammadiyah, NU, dan DMI, serta organisasi mahasiswa, untuk bersatu dalam aksi damai menuntut penutupan permanen Evo Star.
Surat resmi dan undangan moral akan dikirimkan ke seluruh lembaga tersebut sebagai bentuk langkah hukum, sosial, dan spiritual bersama.
“Tidak ada agama yang mentolerir narkoba dan kemaksiatan. Ini bukan sekadar isu moral, tapi perjuangan menyelamatkan generasi,” ujar juru bicara BARA HATI. Selasa (4/11/2025).
Komunitas itu menegaskan, gerakan ini bukan bentuk perlawanan terhadap pemerintah, melainkan dukungan moral bagi aparat penegak hukum agar bertindak tegas dan adil.
“Kami rakyat kecil hanya ingin keadilan ditegakkan. Jangan biarkan tempat hiburan malam yang merusak generasi terus beroperasi dengan bebas,” ucap perwakilan komunitas itu.
Konferensi pers dan pengiriman surat terbuka ini menjadi langkah awal menuju aksi besar lintas agama dan masyarakat sipil.
“Ini bukan hanya soal Evo Star, tapi tentang masa depan moral anak-anak kita. Kami akan berdiri bersama seluruh umat, demi Siantar yang bersih, bermartabat, dan bebas narkoba,” tutup Ketua Umum BARA HATI. (Budi Kurniawan)
