Lelak Loce Renda dan Ikhtiar Melahirkan AsPiRa di SMPN 5 Borong

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| NTT- Belasan tahun sudah saya tinggalkan SMP Negeri 5 Borong. Sudah banyak yang berubah. Taman bunga yang indah nan asri hingga fasilitas penunjang sekolah yang kian mewah.


Saya alumni angkatan pertama di Sekolah ini. Memori tentang masa indah putih-biru masih melekat. Hari ini kutatapi lembaga ini dengan wajah baru. Semakin berkembang pesat dan tentu membanggakan saya sebagai alumni.

Hari ini,  kamis tanggal 28 oktober 2021 jadi momen perjumpaan bagi saya. Seperti dipanggil pulang ke masa lalu. Bernostalgia bersama beberapa guru yang mengajarkan banyak nilai hidup di masa lalu.

Momen perjumpaan kembali dengan keluarga besar SMPN 5 Borong hari ini menjadi sangat istimewa. Adalah Majalah AsPiRa salah satu penyebabnya. Kelahiran majalah ilmiah dari dapur civitas akademika SMPN 5 Borong ini tentu mengundang decak kagum banyak pihak.

AsPiRa konon merupakan akronim dari Aspirasi Pikiran dan Rasa. Peluncuran AsPiRa yang bersamaan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda ini tentu membawa banyak pesan kepada publik, melestarikan literasi bahasa salah satunya. 

"Luar biasa, baru saya liat ada SMP yang punya majalah,"kata seorang sahabat dengan nada kagum. Kata-kata teman ini tentu membuat saya semakin bangga pernah berproses di lembaga ini. Sungguh capaian luar biasa dan layak dibanggakan.

"Lelak Loce Renda" dan Ikhtiar Lahirnya AsPiRa

Tidak ada yang instan. Proses tidak pernah mengkhianati hasil. Itulah kurang lebih semangat dari sebuah lagu lawas Manggarai yang diberi Judul "Lelak Loce Renda, Toe Emong Neho lelon". 

'Lelak Loce Renda' ini membawa pesan yang cukup mendalam tentang hidup dan segala ikhtiar yang dilakukan. Sama hal nya semangat SMPN 5 Borong menghasilkan AsPiRa, proses panjang telah dilewati dan tak semuda apa yang dilihat. Mulai dari semangat para siswa dan guru untuk menghasilkan naskah tulisan, hingga monitoring wartawan senior untuk menjadikan AsPiRa sebagai majalah yang layak dibaca.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kanis Lina Bana dan Bapak Yos Syukur yang telah membimbing para siswa kami dalam kurun waktu sebulan hingga majalah ini akhirnya terbit,"kata ketua Panitia kegiatan peluncuran Majalah AsPiRa.

Sementara itu, kepala Sekolah SMPN 5 Borong,  Karel Kristen Arsima dalam sambutannya mengatakan, melalui majalah AsPiRa SMPN 5 ingin menunjukan semangat Nasionalisme dan Patriotisme lembaga yang ia pimpin dalam mengisi kemerdekaan dan semangat sumpah pemuda. Launching majalah AsPiRa karya dapur ilmiah SMPN 5 Borong yang dilaksanakan hari ini merupakan berkat kerjasama antar para guru dan pegawai serta wartawan senior Kanis Lina Bana dan Yos Syukur. Dapur ilmiah yang dibentuk pada tahun ajaran 2019/2020 hari ini telah menerbitkan majalah perdananya. Majalah sekolah juga merupakan Proyek profil pelajar pancasila. 
"Bukan hanya dapur ilmiah saja wadah untuk pengembangan diri siswa/i di SMPN 5 Borong. Akan tetapi ada kegiatan lain seperti sendratasik (Seni drama tarian dan musik) serta bidang olahraga. Tujuan utamanya adalah sebagai bentuk Pengembangan Diri dari semua siswa/i yang belajar dilembaga ini", jelas Charles.

Mewakili dinas PPO Manggarai Timur melalui Kabid SMP Vinsensius Tala dalam kesempatan itu mengatakan bahwa kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh peserta didik dalam mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur dalam AKM yaitu literasi membaca, menulis dan literasi matematika (numerasi).

“Baik pada literasi membaca, menulis dan numerasi, kompetensi yang dinilai yaitu mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar serta kemampuan menulis  menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi,” kata Wens.

Lebih lanjut dirinya memberikan apresiasi atas capaian dan gebrakan yang dilakukan SMPN 5 Borong  sehingga bisa mendesain kegiatan literasi bersama jurnalis senior Kanis Lina Bana dan Yos Syukur serta mampu menghasilkan sebuah majala. Diapun berharap agar setiap sekolah wajib bangun komunikasi dengan rekan pers.

Diakhir kata saya atas nama pribadi yang pernah lahir dilembaga ini mengucapkan profisiat serta apresiasi kepada lembaga pendidikan SMPN 5 Borong. Semoga tetap menjadi rumah intelektual bagi generasi penerus bangsa dan Manggarai Timur khususnya. (L6OC/Eposth Ngaja)
Share:
Komentar

Berita Terkini