liputan6online.com | SIANTAR- Pelatihan Bilal Mayit yang diselenggarakan oleh Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Pematangsiantar pada Rabu 16/07/2026 menjadi landasan penting untuk meningkatkan keterampilan penyelenggaraan fardhu kifayah mayit di kalangan Ibu Ibu.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan bekal yang cukup kepada 50 peserta dari Ibu Ibu Majelis Taklim Al Ikhlas di Kota Pematangsiantar agar mereka mampu melaksanakan tugas sebagai Penyelenggara Bilal Mayit secara mandiri, tanpa bergantung pada orang lain, bahkan keluarga mereka sendiri.
Kakan Kemenag Kota Pematangsiantar yang di wakilkan oleh Kasie Zakat Wakaf Hendriyanto menekankan bahwa tujuan dari pelatihan ini tidak hanya sebatas transfer pengetahuan, namun juga menjadikan mereka sebagai penanggung jawab yang cakap dalam melaksanakan fardhu kifayah mayit. Hal ini menjadi krusial mengingat adanya kendala dalam masyarakat terkait kurangnya keahlian dalam melaksanakan tugas tersebut, yang menyebabkan penundaan pelaksanaan fardhu kifayah mayit.
Dalam sambutannya, Kasie Zakat Wakaf menyoroti urgensi dari kegiatan ini sebagai bagian dari upaya regenerasi ummat. Fokus pada kalangan ibu ibu Majelis Taklim di Kota Pematangsiantar menjadi langkah strategis untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan fardhu kifayah mayit di lingkungan masyarakat Islam.
Nara Sumber yang hadir dalam kegiatan ini yaitu Penyuluh Agama Islam yang juga merupakan trainer Bilal mayit kemenag Pematangsiantar Ustadz H. Armansyah Pasaribu S.Sos.I memberikan materi yang berfokus pada tata cara dan catatan penting dalam proses pelaksanaan fardhu kifayah mayit. Selain teori, praktik langsung dalam menyelenggarakan fardhu kifayah mayit turut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman peserta dan kesiapan mereka dalam mengemban tugas ini.
Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah menciptakan Bilal Mayit yang memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas penyelenggaraan fardhu kifayah mayit secara profesional dan mandiri. Diharapkan, mereka dapat menjadi pionir dalam menyelesaikan masalah terkait pelaksanaan fardhu kifayah mayit di tengah-tengah masyarakat, bahkan dalam lingkup keluarga sendiri.
Kesadaran akan pentingnya pelaksanaan fardhu kifayah mayit menjadi salah satu aspek utama yang diusung dalam kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan dan tanggung jawab para peserta dalam menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan fardhu kifayah mayit di tengah masyarakat, kegiatan pelatihan ini turut menjadi sarana untuk menciptakan solusi yang lebih inklusif.
Melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan para Bilal mayit, diharapkan akan tercipta jaringan yang mampu menyelenggarakan tugas ini dengan baik, bahkan memberikan bimbingan kepada orang lain dalam lingkup komunitas mereka.
Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Pematangsiantar merancang kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan akan penyelenggara fardhu kifayah mayit dan keterampilan yang diperlukan. Fokus pada generasi muda menjadi upaya yang strategis dalam mengembangkan kemandirian dalam melaksanakan tugas keagamaan yang penting ini.
Pentingnya kegiatan ini juga terletak pada pembekalan nilai-nilai tanggung jawab sosial di kalangan muda. Pelatihan ini tidak hanya menjadi upaya untuk meningkatkan keterampilan teknis dalam penyelenggaraan fardhu kifayah mayit, tetapi juga dalam membentuk kesadaran akan tanggung jawab moral dan spiritual terhadap masyarakat.
Diharapkan, melalui serangkaian kegiatan seperti ini, akan terbentuk kultur yang mendorong kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam menjaga dan melaksanakan kewajiban keagamaan. Hal ini akan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat, terutama dalam pemahaman dan pelaksanaan fardhu kifayah mayit yang menjadi bagian integral dalam kehidupan umat Islam.
(Budi Kurniawan)