3 Tewas Tertimpa Reruntuhan Tembok PPU Katolik Parapat, 2 Asal Depok 1 Warga Ajibata

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| SIMALUNGUN- Tembok bangunan Pusat Pembinaan Umat (PPU) Katolik di Jalan Josep Sinaga, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, mendadak runtuh, Seni (28/6/2021) sekira pukul 9.00 Wib.


Informasi dihimpun di lokasi, tiga orang tewas dalam peristiwa tersebut. Ketiga korban masing-masing, Mega Heamita (20 tahun) dan Andika Brema (15 tahun), warga Depok, Jawa Barat dan Kristanto Josua (27 tahun), warga Ajibata, Kabupaten Toba.

Dua orang ditemukan tewas tertimbun dan terjepit di dalam mobil Toyota Avanza, B 2372 KVG, warna hitam. Sedangkan satu korban lainnya merupakan pengendara sepedamotor Yamaha.

Yusuf Tarigan, orangtua Mega dan Andika saat ditemui wartawan di RSU Parapat, mengatakan. Sebelumnya rombongan keluarga mereka berkendara dari Depok, Jawa Barat, rencananya menghadiri pesta pernikahan keluarga mereka di Kota Medan.

Mereka sempat menginap di salah satu hotel di Danau Toba, Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.

“Rencananya, hari ini mau melanjutkan perjalanan menuju Kota Medan untuk menghadiri acara resepsi pernikahan anak,” kata Yusuf Tarigan.

Namun saat melintas di depan PPU Katolik sekira pukul 9.00 Wib, terdengar gemuruh. Ternyata suara gemuruh tersebut berasal dari runtuhan tembok penahan tebing gereja yang mereka lewati.

Bongkahan batu tepat menimpa mobil rombongan Yusuf Tarigan dan keluarganya. Mega dan Brema yang duduk di bagian belakang mobil langsung tertimpa bongkahan reruntuhan.

Irwansyah adik dari Yusuf menambahkan, usai kejadian, ia dan istri abangnya Boru Peranginangin selamat.

“Dua anak abang saya bernama Mega dan Brema terjepit, tertimpa reruntuhan dan meninggal,” terang Irwansyah.

Menurut warga sekitar, di lokasi tersebut sedang dilakukan pembangunan jalan menuju PPU Katolik yang berada di puncak bukit. Tembok penahan yang berada di tepi jalan kemudian dibongkar sebagian dan dilebarkan. Saat kejadian tersebut, di bagian atas, ada alat sedang bekerja meratakan tanah.

Terpisah Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Parapat melalui Kepala Tata Usaha, Lentina Marpaung, menjelaskan, ketiga korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Korban meninggal diduga akibat terbentur benda keras. Dan saat ini ketiga korban, masih dalam proses pemulangan jenazah ke rumah duka dan sebelumnya seluruh korban sudah ditemukan dan dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Parapat, sebutnya Senin (28/6/2021) sore.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Simalungun ketika di temui di Mapolsek Parapat, belum bersedia memberikan penjelasan, sebab katanya masih dalam penyelidikan pihaknya, dan meminta awak media bersabar. (Age)
Share:
Komentar

Berita Terkini