Seorang Guru Meminta Maaf ke Pada Insan Pers
liputan6online.com | SIMALUNGUN- Beredar video seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri 091260 Perkebunan Bangun Serapuh Nagori Margo Mulyo Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Sumatera "Ribut" dengan dua oknum wartawan media cetak berinisial SS (27) dan berinisial RFN (35) oknum wartawan media online, Rabu (16/6/2021) sekira pukul 11.30 Wib.
Video tersebut, telah tersebar di grup WhatsApp, salah satunya yakni diunggah oleh Rainold Silaban di grup Mitra Kerja Pemko.
Video dengan durasi 2.25 detik, terlihat sejumlah oknum guru Sekolah Dasar (SD) Negeri 091260 Perkebunan Bangun Serapuh, ada melontarkan kata-kata kepada dua oknum wartawan.
Namun, ada diantara guru yang ada di lokasi, disebutkan berstatus guru kelas IV berinisial MS (57) di Sekolah Dasar dimaksud, terlihat tersulut emosi lalu ribut sejadi-jadinya dengan dua orang oknum wartawan.
Tak lama kemudian, dengan spontan oknum guru tersebut, mengambil cangkul dari dalam di satu ruangan kelas, lalu mengayunkan cangkul dimaksud kearah dua oknum wartawan sembari adu mulut dengan melontarkan kata-kata tidak pantas diucapkan kedua belah pihak, terlihat dalam video tersebut.
Informasi yang dihimpun, kedatangan kedua oknum wartawan tersebut, hendak menemui Kepala Sekolah (Kepsek), guna mengkonfirmasi adanya dugaan penyimpangan penggunaan dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS) di Sekolah dimaksud. Namun entah apa yang terjadi hingga terjadilah keributan dan nyaris melukai kedua oknum wartawan.
Menindak lanjuti kejadian tersebut, dua petugas piket Polsek Bangun resort Simalungun, langsung mendatangi lokasi, setelah kedatangan kedua oknum wartawan dimaksud, ke Mapolsek Bangun resort Simalungun.
Namun, hanya berselang beberapa jam setelah video tersebut beredar, buru-buru guru itu pun melakukan permintaan maaf kepada wartawan dan insan press.
Dengan didampingi suami dan pejabat desa dan pihak kepolisian setempat di rumah kepala desa Margo Mulyo Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun.
"Kami dan secara pribadi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada insan press, atas ucapan, kelalaian dan kekhilafan kami saat itu," sebutnya lalu membuat surat pernyataan permintaan maaf tidak mengulangi perbuatannya serupa. Kemudian di saat yang sama kedua oknum wartawan tersebut, pun juga telah memaafkan oknum guru dimaksud.
Terpisah, Hasuna Damanik ketua PWI Kabupaten Simalungun, ketika dimintai tanggapan terkait video yang beredar tersebut menyatakan menaruh prihatin.
Melihat sepenggal video yang beredar di kalangan wartawan, dan apa bila benar itu terjadi, seorang oknum guru melontarkan kata-kata penghinaan dan tidak pantas diucapkan oleh seorang pendidik terhadap profesi wartawan bahkan dalam video tersebut oknum guru dimaksud, nyaris melukai dua oknum wartawan, dianggap telah melukai dan mencederai profesi wartawan dan insan press.
Melihat persoalan ini, wartawan senior di media cetak nasional ini, menyerukan kepada seluruh wartawan dan insan pers untuk senantiasa menjaga martabat profesi dan mengedepankan kode etik jurnalistik agar senantiasa dipercaya publik.
Profesi wartawan dan kewartawanan terancam terdegradasi apabila tak mampu menjaga ruh dan prinsip prinsip dasar kewartawanan.
Begitu juga kepada nara sumber agar menghormati tugas dan profesi wartawan dan insan press, tidak perlu melakukan hal-hal yang menjurus ke penghinaan maupun sampai-sampai membahayakan nyawa dan keselamatan, ujarnya. (Age)