liputan6online.com | BREBES- Dua bocah menjadi korban kekerasan. Korban tersebut masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) Negeri 2 Pejagan, Jum'at (5/11/2021).
Bocah yang masih duduk dikelas V itu mengaku telah di cekik dan di pukul oleh 'AS' warga Pejagan RT 01/RW 03.
Menurut informasi yang didapat, kedua korban masing-masing berinisial 'S' dan 'R' dicekik dan dipukul oleh pelaku tidak tau apa permasalahan.
"Leher ku di cekik dan kepalaku juga di gebukin lalu dibenturkan ke tembok. Kawanku juga dicekiknya," ujar S yang masih duduk di bangku sekolah dasar (kelas V).
Terpisah, korban yang berinisial 'R' juga mengaku telah dicekik dan kepalanya di dengarkan lalu mulut ditinju oleh pelaku (AS).
"Kalau aku dicekik, kepalaku didengakkan lalu mulutku ditinju," ngakunya 'R' yang masih duduk di bangku sekolah dasar (kelas V).
Tetapi, pelaku (AS) mengatakan kalau kedua bocah tersebut telah membully anaknya berinisial 'N' yang masih duduk di kelas IV.
Sementara, kedua orang tua korban menyayangkan kalau permasalahan anak-anak disekolah orang tua ikut campur.
"Tidak seharusnya orang tua ikut campur, apalagi sampai menghajar dan mencekik leher. Yang namanya anak-anak sih di datangi, ditakut takuti juga pasti takut, tidak harus pakai kekerasan," cetus kedua orang tua korban dengan nada kesal.
Pada Sabtu 06 November 2021, para orang tua korban datang ke sekolah dimana anak-anaknya bersekolah di SD-N2 Pejagan guna menghadiri pemediasian yang mana telah dilakukan oleh wali kelas (Aris). Tapi sayang, pemediasian itu tidak diindahkan oleh terduga pelaku (tidak bertanggung jawab). Hal ini akan dibawa keranah hukum.
Kepala sekolah saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya (kepala sekolah) tidak dapat berkomentar banyak, karena hal tersebut dirinya selaku kepala sekolah tidak tau menau.
"Saya tidak tau menau, soalnya saat kejadian itu saya tidak berada di sekolah. Dan Saat ini pun keadaan saya kurang sehat, maka sekali lagi saya minta maaf, karena saya tidak dapat berkomentar banyak," pungkas kepala sekolah SD-N2 Pejagan.