Kisah Hidup Sang Mantan Kuwu

Editor: Jurnalis author photo


liputan6online.com
| CIREBON- Semangat mengarungi samudera kehidupan harus tetap berkobar. Dengan semangat hidup itulah, Ako Sudharto yang akrab disapa Abah Ako menjalani perputaran roda kehidupan.


Betapa tidak, Abah Ako yang berusia 79 tahun tetap tekun menjalani tugas sebagai petugas kebersihan di Dinas Pendidikan Korwil, Kecamatan Karangsembung. Padahal siapa sangka, perjalanan Abah Ako di pemerintahan cukup berpengalaman.

Abah Ako pernah menjadi Pejabat Kuwu Desa Karangsembung Kemana Karangsembung Kabupaten Cirebon. Tidak tanggung, jabatan sebagai Kuwu Karangsembung dijalani Abah Ako dengan mulus selama dua tahun.

“Saya diberi amanah dan mendapat tugas dari Camat Karangsembung untuk menjabat Kuwu Karangsembung. Saya bertugas selama dua tahun sejak 1999 sampai 2021,” tutur Abah Ako yang telah dikaruniai dua anak dan lima cucu.

Sebelum ditunjuk dan menjabat sebagai Kuwu Karangsembung, Abah Ako telah menjalani tugas dan pengabdian di pemerintahan desa dengan berbagai posisi jabatan.

“Memang sebelum diangkat menjabat Kuwu Karangsembung abah sudah menjadi perangkat desa. Posisi terakhir jabatan sebagai Kaur Umum Pemdes Karangsembung,” kisah Abah Ako.

Pengabdian Abah Ako melayani masyarakat Desa Karangsembung bermula sebagai anggota Pertahanan Sipil (Hansip). Dengan kinerja yang dijalani, Abah Ako saat itu berhasil mendapatkan apresiasi dan menjabat sebagai Kasatgas.

“Abah mengabdi di pemerintahan desa mulai dari Hansip. Kemudian pernah menjabat Kasatgas. Setelah itu diangkat menjadi Kepala Dusun (Kadus) kemudian di posisi Kaur Umum. Perjalanan karir di pemerintahan desa saya jalani selama empat periode pergantian kuwu, ungkap Abah Ako.

Roda kehidupan berputar, usai menjabat Kuwu Karangsembung pada 2001, Abah Ako ikut dalam Pemilihan Kuwu periode 2022. Namun karena faktor usia yang sudah menginjak 60 tahun, Abah Ako tidak lolos dalam Pilwu masa itu.

“Padahal dukungan dari berbagai lapisan masyarakat sudah banyak ke Abah. Bahkan tokoh masyarakat, tokoh ulama, pendeta dan tokoh agama lain serta para pemuda mendukung. Berkas persyaratan pun sudah ditempuh. Tapi karena faktor usia, saya digunting dari pencalonan,” ungkap Abah Ako.

Sejak itulah Abah Ako meninggalkan karier di pemerintahan desa. Alur cerita kehidupannya harus terus berlanjut. Dengan semangat kerja yang masih ada, Abah Ako tetap mencari pekerjaan dan menjalani sebagai petugas kebersihan di Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Karangsembung.

“Waktu itu saya ditolong sama Pak Fuad DKM Kubangkarang, yang menawari saya kerja di Kantor UPT yang sekarang Korwil. Saya jalani aja mulai gaji Rp200 ribuan sampai sekarang,” paparnya.

Apa yang membuat Abah Ako tetap semangat menjalani tugas di usia senja? Dirinya ingat betul pesan H Delap SPd MM Kepala UPT kala itu yang sering dicurhati.

“Abah jangan pusing-pusing. Hadapi aja apa yang ada, hidup itu kita hanya jalani, nikmati dan syukuri. Itu pesan Pak H Delap kepada saya yang selalu saya ingat. Pesan itu menjadi penyemangat setiap saat saya menjalani tugas,” ungkap Abah Ako.

Terhitung hampir sepanjang 18 tahun dengan 15 kali pergantian Kepala UPT dan Korwil, Abah Ako menjalani pekerjaan seagai petugas kebersihan sekaligus penjaga malam di Kantor Korwil Dinas Pendidikan Kec Karangsembung. Dengan semangat yang tetap berkobar, Abah Ako selalu berpegang pada prinsip hadapi semua yang ada sebagai ibadah. (L6OC/Prayoga)
Share:
Komentar

Berita Terkini