Korban saat berada di Polsek Percut Sei Tuan (liputan6online.com/hendra tanjung) |
liputan6online.com I DELISERDANG - Praktek Pungutan Liar (Pungli) terjadi di Jalan William Iskandar, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan tempatnya tak jauh dari kantor lantas. Gara-gara tidak memberi uang yang diminta, supir angkot jadi korban penganiayaan.
Aksi Pungli disertai penganiayaan yang dialami M Fauzi Azhar, yang setiap harinya berprofesi sebagai supir angkot itu terjadi Kamis (23/12/21) didepan gerai Alfamidi.
Sore itu M Fauzi Azhar (korban) tengah menunggu penumpang. Tak lama empat orang penumpang naik kedalam angkot. Namun saat hendak berangkat, korban dihadang oleh seorang pria.
Disitu pria tersebut lalu meminta uang kemanan kepada korban. Dikarenakan penumpang sepi, korban semula enggan memberi uang kepada pria tersebut. Namun pria (pelaku) yang dikenal korban itu tetap memaksa hingga keduanya terjadi cekcok mulut.
Tak ingin meladeninya, lalu korban memberikan uang Rp 2 ribu. Tapi pelaku yang keburu emosi lalu memukuli korban. Atas kejadian itu, korban didampingi rekam satu profesinya, lalu mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, untuk membuat laporan.
"Penumpang ku cuma 4 orangnya bang bukannya banyak kali. Dia (pelaku) lalu marah dan ku kasih uang Rp 2000, dan
terus tanpa sebab aku dipukul dan ditendang. Pelaku pergi setelah kembali ku kasihkan uang Rp 4000,"tutur korban kepada wartawan usai menjalani visum dirumah sakit.
Kepada polisi, korban berharap seluruh premanisme yang melakukan praktek pungli agar ditangkap supaya tidak meresahkan para supir angkutan umum.
"Saya berharap polisi secepatnya menangkap pelaku bang. Tak hanya itu saja, semua pelaku pungli yang mengatasnamakan premanisme agar ditangkap supaya kami para supir angkot yang pendapatannya tidak seberapa, bisa tenang dan aman mencari nafkah,"pinta korban dihalaman Mapolsek Percut Sei Tuan, Kamis malam. (L6OC/HT)