Komplotan Pelaku Begal Sadis Bersajam di Desa Sampali, Percut Sei Tuan Belum Juga Terungkap

Editor: Liputan 6 author photo
Suryono (korban) dari komplotan begal sadis di Percut Sei Tuan (liputan6online.com/hendrat tanjung)

liputan6online.com I DELISERDANG - Hampir satu bulan pasca peristiwa pembegalan disertai penganiayaan dengan senjata tajam yang dialami Suriyono (62) hingga korban kehilangan sepedamotor dan luka-luka di Jalan Irian Barat, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, sampai saat ini komplotan pelaku belum tertangkap.

Komplotan pelaku begal sadis dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) yang saat ini masih berkeliaran bebas, tentunya sangat dikhawatirkan akan keselamatan warga yang nantinya berdampak kepada jatuhnya korban selanjutnya.

Untuk itu kinerja pihak kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, sangatlah diharapkan guna dapat meringkus para komplotan begal sadis bersenjata tajam itu demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Dalam hal ini polisi harus benar-benar dapat mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan dengan benar-benar melakukan kegiatan patroli dititik lokasi yang dianggap rawan kejahatan diwilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan, kecamatan Percut Sei Tuan dan Medan Tembung.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu Bambang Nurmiono, ketika dikonfirmasi terkait belum tertangkapnya komplotan pelaku begal sadis itu lewat pesan singkat WhatsApp mengatakan,

"Keruangan saja bapak jika ingin konfirmasi,"katanya membalas pesan singkat wartawan Sabtu (25/12/21) sore.

Dengan jawaban Kanit Reskrim Iptu Bambang Nurmiono tersebut, sangatlah disayangkan bagi seorang pimpinan yang tidak memberikan jawaban konfirmasi yang tepat terhadap kasus pembegalan yang belum terungkap.

Sebelumnya, komplotan bandit jalanan melakukan aksi pembegalan di Jalan Irian Barat, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan pada Rabu (1/12/21) sekira pukul 04.00 Wib.

Dalam peristiwa itu, seorang kakek yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani mengalami luka-luka serta sepedamotor Honda Scoopy BK 2647 AHJ miliknya raib digasak kawanan bandit jalanan tersebut setelah korban dianiaya dengan senjata tajam dan obeng.
Suryono (korban) kepada wartawan menuturkan kejadian itu terjadi tepatnya dilokasi dibawah jembatan tol. Saat korban dari rumah hendak menuju Pasar MMTC, untuk menjual hasil tanamannya. Disitu 3 unit sepedamotor dengan 6 pria berboncengan datang memepet korban.

Lantas para bandit jalanan itu (pelaku)  mencabut paksa kunci kontak sepedamotor yang dikendarai korban sembari pelaku memaksa korban untuk berhenti.

Lantaran takut serta tak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, korban pun akhirnya berhenti. Disitu kawanan pelaku menendang korban hingga tersungkur dan kemudian memaksa korban untuk menyerahkan sepedamotor.

Namun korban yang mencoba mempertahankan hartanya, membuat kawanan penjahat jalanan itu marah hingga melukai korban dengan senjata tajam jenis samurai dan obeng.

Beruntung saat itu kendaraan mobil Pic Up melintas dilokasi. Karena takut aksinya diketahui, kawanan pelaku itupun bergegas kabur dan meninggalkan Samurainya. Namun para pelaku berhasil membawa kabur sepedamotor milik korban. 

"Untunglah saya tangkis bang, kalau tidak entah gimana saya. Ya terpaksalah bang saya biarkan mereka ambil kreta. Inilah bang tangan saya luka karena menangkis obeng dan samurai itu,"sebut korban.

Usai kawanan pelaku membawa kabur sepedamotornya, korban yang meminta bantuan kepada warga sekitar lalu dibawa warga ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Bersama warga, usai mendapatkan perawatan medis kemudian korban diantar ke Polsek Percut Sei Tuan, untuk membuat laporan atas peristiwa yang dialaminya.

"Awalnya saya dibawa warga ke kantor Desa dan kemudian dibawa ke Puskesmas Pematang Johar untuk diobati. Sekarang saya sudah buat laporan dan semoga polisi secepatnya menangkap para pelaku,"harap korban.(L6OC/HT)
Share:
Komentar

Berita Terkini