Bupati Cirebon Diminta Tinjau Langsung Amblasnya Jalan Penghubung di Desa Babakan Ciwaringin

Editor: Jurnalis author photo

Amblasnya Jalan Penghubung Di Desa Babakan Ciwaringin

liputan6online.com
| CIREBON- Bupati Cirebon diminta tinjau langsung atas amblasnya jalan penghubung di desa Babakan Ciwaringin.


Pasalnya, hampir lima tahun lebih tidak ada penanganan dari pihak BBWS dan pihak terkait untuk bertanggung jawab atas amblasnya jalan kabupaten yang berada di blok tengah/blok gempol RT/RW : 03/05, Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jumat (04/02/2022).

Kepala desa Babakan Ciwaringin, H Sitori mengatakan, bahwa dirinya sudah berulangkali datang ke kantor BBWS dan PUPR kabupaten Cirebon guna meminta agar jalan tersebut di perbaiki. Dan, tanggul yang menyanggah jalan tersebut merupakan tanggung jawab dari pihak BBWS yang di nilai pengerjaan dari awalnya terlihat asal jadi.

"Dari awal menjabat, saya sudah hampir puluhan kali datang kepada pihak-pihak terkait agar segera menangani permasalahan ini. Sudah hampir lima tahun saya meminta kepada para pemangku kebijakan terkait agar segera turun langsung dan memperbaiki jalan tersebut, jangan tunggu ada korban terlebih dahulu baru ada penanganan," ucap H Satori.

Jalur aliran sungaipun, sambung H Satori, memakan lahan milik warga hampir kurang lebih dua puluh meteran sebelah timur dari aliran sungai. Hal ini di protes oleh pemilik lahan sekitar yang menjadi imbas lahannya yang tergerus aliran sungai," cetusnya.

Sementara, Hamdani warga sekitar yang rumahnya berada di depan persis jalan tersebut mengutarakan kekhawatirannya akan nasib rumah miliknya, dan meminta agar bupati Cirebon ikut bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Babakan Ciwaringinkan basis-nya NU yang kita tau, bupati Cirebon kan orang NU, sedang kan jalan kabupaten Cirebon yang di sini amblas, masa bupatinya gak tau ?," cetus Hamdani.

"Masa harus ada korban dulu baru para pejabat pada datang. Gak lucu lah, sudah ratusan kali warga mengeluh pada para pemimpin yang di wakilkan kepada kepala desanya, dan kepala desanya sudah berulangkali memohon agar segera di tangani, namun birokrasi yang rumit dan berbelit-belit membuat menjadi lambat penanganannya," keluh Warga. (L6OC/Sendi)
Share:
Komentar

Berita Terkini